Bisnis New Media Berbasis Komunikasi Digital Perlu Masuk Kurikulum

- 14 Oktober 2020, 16:17 WIB
Focus Grup Discussion (FGD) daring Kurikulum Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi Bisnis Telkom University, Rabu 14 Oktober 2020.
Focus Grup Discussion (FGD) daring Kurikulum Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi Bisnis Telkom University, Rabu 14 Oktober 2020. /Humas Tel-U

GALAMEDIA - Kewirausahaan serta model bisnis new media berbasis komunikasi digital menjadi kebutuhan industri media massa pada kurikulum perguruan tinggi mutakhir.

Demikian dikatakan Januar P. Ruswita, Direktur Bisnis "PR" yang juga Ketua Harian Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) dalam Focus Grup Discussion (FGD) daring Kurikulum Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi Bisnis Telkom University, Rabu 14 Oktober 2020.

Menurut Yepi, sapaannya, era disrupsi teknologi informasi komunikasi (TIK) sedikitnya dalam lima tahun terakhir, yang ditambahan hantaman pandemi Corona, telah merubah banyak hal di industri media.

Baca Juga: Keroyok Ridwan Kamil bersama Jimly Asshiddiqie, Denny Siregar: Enggak Layak Jadi Pemimpin Nasional

"Contohnya iklan raihan media massa tahun 2014 masih Rp34,5 triliun namun, data Nielsen menyebutkan, raihan 2019 turun ke Rp22 triliun. Demikian pula dari sisi akses masyarakat, semua media turun kecuali news online yang bertumbuh," katanya dalam siaran pers yang diterima galamedia.

FGD tersebut juga dihadiri Dekan FKB Ade Irma Susanti, Ketua Pembentukan Magister Alila Primayanti, Dewan Pengawas TVRI/Wakil Ketua Perhumas Pamungkas Trishadiatmoko, eks Staf Ahli Menkominfo Gun Gun Siswadi, moderator Muhammad Sufyan, serta anggota tim lainnya.  

Yepi melanjutkan, situasi tersebut juga berdampak perubahan tiga hal.

Baca Juga: Kemenpan-RB Buka Lowongan untuk 1 Juta CPNS di 2021, Mulai dari Perawat Hingga Dokter Spesialis

Pertama, dari budaya komunikasi, masyarakat kini mengakses informasi dengan lebih personal dan emosional, lebih mudah diukur indikator keberhasilannya, lebih digital, dan semakin visual.

Kedua, dari budaya masyarakat, kini siapapun dapat memproduksi informasi bukan hanya monopoli media massa. Selain itu, produk informasi lebih mengedepankan aktualitas dan kecepatan tetapi cenderung mengabaikan akurasi.

"Terakhir, dari industri pers, yang dahulunya lembaga sosial bidang informasi, saat ini harus menjalankan juga platform media baru mulai dari online, website dan media sosial," ujarnya.

Baca Juga: La Nina Intai Amerika, Dihantam Badai Terburuk dalam 160 Tahun Terakhir Trump Hadapi Bencana Baru

"Bahkan juga menjalankan layanan baru semacam event organizer, pelatihan, media monitoring, dan lainnya," sambungnya.

Karena itu, sambung dia, prodi ilmu komunikasi baru harus bisa menyesuaikan dengan aneka perubahan disruptif tersebut.
Sementara itu, Pamungkas Trishadiatmoko mengatakan, prodi baru harus selaras kebutuhan insan kehumasan yang sesuai tuntutan pimpinan sebuah institusi. Yakni mampu menjadi mata, telinga, dan suara pimpinan sekaligus memahami gambaran besar dari bisnisnya tersebut.

Humas harus bergerak dari zona eksisting bahwa tugasnya terbatas relasi media. Akan tetapi, bisa kerjakan banyak hal mulai sehingga perusahaan kian tangkas (agile) dengan respon cepat (rapid response) yang terjadi di lingkungan.

Baca Juga: La Nina dan El Nino, Ini Perbedaan dan Dampak Keduanya pada Perubahan Iklim di Bumi

"Sesuai arahan Presiden Jokowi di banyak kesempatan, humas juga harus bisa mengatasi krisis-krisis komunikasi. Bisa atasi krisis yang terjadi, memiliki global mindset, proaktif, transparan, kolaboratif, cepat tapi akurat, dan memiliki agenda setting," katanya.

Sedangkan Alila Pramayanti, Ketua Tim mengatakana, pihaknya akan menampung seluruh masukan. Sekalipun dari dua kali FGD yang sudah dilakukan, mengerucut pada prodi bernuansa TIK, media baru, serta model bisnis baru.

Pihaknya juga akan mengatasi sejumlah kelapangan di lapangan melalui kurikulum tersebut, seperti kuatnya pemahaman lulusan magister namun daya juang rendah serta kemamuan menerapkan model bisnis baru di lapangan.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x