6 Banjir Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah Dunia

20 Februari 2021, 18:35 WIB
Ilustrasi banjir. //Pixabay/Hans Braxmeier

GALAMEDIA – Banjir merupakan salah satu bencana yang diakibatkan oleh kejadian alam, bisa juga karena akibat dari perbuatan manusia yang telah melakukan kesalahan dalam memelihara lingkungan.

Banyak wilayah di Indonesia sudah menjadi tempat langganan banjir ketika musim hujan tiba. Namun di belahan dunia lain, terdapat peristiwa banjir yang sangat parah.

Dilansir Galamedia dari berbagi sumber, berikut beberapa bencana banjir parah yang pernah terjadi di dunia:

Baca Juga: Jakarta Banjir Lagi, Rumah Nicky Tirta Tergenang: Sudah 20 Tahun, Dinikmati Aja, Sambil Ngopi

1. Banjir Bendungan Banqiao (1975)

Peristiwa ini terjadi tepatnya pada 8 Agustus 1975 di Provinsi Henan, China.

Kejadian ini berawal dari Bendungan Banqiao yang membendung air Sungai Ru. Bendungan ini diresmikan pada 1952.

Sebelumnya, Ahli Hidrologi China Cheng Xing telah memperingatkan untuk tidak membangun bendungan tersebut. Namun pemerintah tetap melanjutkan pembangunannya hingga selesai.

Dampaknya pada 1975, ketika hujan lebat dan volume air naik menjadi setara dengan 280 ribu kolam renang olimpiade, berhasil mendobrak Bendungan Banqiao.

Air tumpah dari bendungan dan melaju dengan kecepatan 50 km/jam menenggelamkan kota-kota yang ada di sekitarnya dan menewaskan sekira 171 ribu penduduk setempat.

Baca Juga: Sudah 6 Jam Banjir Jakarta Belum Surut, Anies Baswedan: Alhamdulilah Jalan Protokol Bebas dari Genangan

2. Banjir Sungai Kuning (1938)

Pada tahun ini, merupakan era Jepang sedang menjajah China saat Perang Dunia II berlangsung sejak 1937 hingga 1945.

Pasukan Jepang berencana akan melebarkan sayap jajahannya ke wilayah Zhengzou, China.

Namun pasukan Nasionalis China berusaha menghalau laju Jepang dengan cara meledakkan tanggul Sungai Kuning.

Hasilnya, air sungai menyebar ke 54 km persegi lahan pertanian dan permukiman warga sekitar dan menewaskan 500 ribu hingga 900 ribu orang.

Baca Juga: Bencana Gempa dan Gas Beracun Melanda Dataran Tinggi Dieng, 149 Warga Tewas pada 20 Februari 1979

3. Banjir Sungai Yangtze (1911)

Bencana banjir ini terjadi pada September 1911 yang berdampak pada empat provinsi di China sekitar Sungai Yangtze.

Cakupan banjir atas meluapnya Sungai Yangtze ini seluas 1.800 km persegi dan menghancurkan sekira 500 ribu rumah warga.

Selain itu, jumlah korban dari luapan air sungai saat hujan lebat mencapai 100 ribu orang.

Besarnya banjir tersebut membuat sebuah tempat pemakaman umum rusak hingga banyak peti mati keluar dari tanah dan mengambang terbawa air banjir.

Baca Juga: Jakarta Banjir, Aktivis Minta Anies Tak Salahkan Air, Babe Idin: Pohon Bambu Jangan Diganti Beton!

4. Banjir Lembah Sungai Indus (1841)

Lembah Sungai Indus ini terletak di Pakistan yang berdekatan dengan puncak Himalaya.

Pemicu awalnya yakni adanya gempa bumi yang menyebabkan longsor di lereng Nanga Parbat.

Bebatuan yang jatuh dari lereng menyebabkan aliran Sungai Indus terhalang, sehingga ketika material penghalang jebol, air melaju dengan kecepatan 540.000 m kubik/detik.

Hasilnya, 21 juta orang terdampak dengan 10 juta orang kehilangan tempat tinggal, dan sekira 1.800 lainnya meninggal.

Baca Juga: Innalillahi, Indonesia dan ITB Berduka Kehilangan Putra Terbaik, Mantan Kepala BATAN Meninggal Dunia

5. Banjir Grote Mandrenke (1362)

Banjir ini terjadi dari 15 - 17 Januari 1362 yang melanda Denmark, Belanda, dan Jerman sekaligus.

Jumlah korban meninggal akibat banjir ini berjumlah 25 ribu orang dari tiga negara Eropa yang terdampak.

Penyebab banjir ini karena adanya badai topan ekstratropis di Laut Utara. Banjir ini mempunyai julukan lain yakni banjir Saint Marcellus.

Baca Juga: Unta Arab Saudi Bingung Diselimuti Salju, Profesor Tamu Universitas George Washington: Kami Pun Bingung

6. Banjir Nabi Nuh (3400 SM)

Peristiwa banjir Nabi Nuh telah Allah abadikan di dalam Alquran, meski memang tidak disebutkan waktu tepatnya kejadian itu berlangsung.

Namun para peneliti dan cendikiawan muslim memprediksi bahwa Nabi Nuh AS hidup sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.

Para ulama dan cendikiawan muslim pun sepakat bahwa usia Nabi Nuh adalah 950 tahun selama hidup di dunia.

Kejadian banjir besar berlangsung saat Nabi Nuh berusia 600 tahun atau tepatnya 3400 SM atau 5400 tahun yang lalu.

Baca Juga: 272 Unit Gardu PLN Masih Terganggu Banjir Jakarta, Puluhan Ribu Rumah Belum Dialiri Listrik

Bencana maha dahsyat ini terjadi saat Sungai Eufrat dan Tigris meluap ketika dilanda hujan besar dan berlangsung selama 40 hari 40 malam.

Ketinggian air muka banjir ini sekira 2000 meter dan menenggelamkan seluruh dunia.

"Dan kapal itu berlayar membawa mereka ke dalam gelombang laksana gunung-gunung." (TQS. Hud: 42)

Para ilmuwan dan cendikiawan muslim memprediksi kapal Nabi Nuh telah sejajar dengan puncak Gunung Judi, distrik Bohtan, Turki.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler