Surat Al Maun, Asbabun Nuzul, Arab, Latin, dan Terjemahnya, Yuk Perbanyak Tadarus Quran di Bulan Ramadhan

6 Mei 2021, 08:20 WIB
Ilustrasi Alquran./ /

GALAMEDIA - Surat Al Maun merupakan surat ke-107. Berikut asbabun nuzul, arab, latin, dan terjemahnya.

أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ
a ra`aitallażī yukażżibu bid-dīn
1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ
fa żālikallażī yadu''ul-yatīm
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim

Baca Juga: Asmaul Husna: Ini Makna Al Ghani, Al Mughni, dan Al Maani: Hanya Allah Maha Pemberi Rezeki

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ
wa lā yaḥuḍḍu 'alā ṭa'āmil-miskīn
3. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ
fa wailul lil-muṣallīn
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat

ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
allażīna hum 'an ṣalātihim sāhụn
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 6 Mei 2021: Rafael-Rendy Yakin Ricky Masih Hidup, Posisi Elsa Terancam di Penjara

ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ
allażīna hum yurā`ụn
6. orang-orang yang berbuat riya

وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ
wa yamna'ụnal-mā'ụn
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Baca Juga: Surat Ad Dhuha, Asbabun Nuzul, Arab, Latin, dan Terjemahnya

Asbabun nuzul:
Ababun nuzul Surat al-Maun bermula dari kisah yang diriwayatkan Ibnu Mundzir. Pada waktu itu, orang-orang munafik gemar memperlihatkan ibadah mereka di hadapan orang lain. Mereka melakukan itu agar dianggap sebagai muslim yang taat.

Namun sejatinya mereka penuh dengan kepalsuan belaka. Di samping itu juga, orang-orang munafik enggan mengulurkan bantuan kepada orang miskin dan anak yatim. Maka lewat Surat al-Maun, Allah SWT mengingatkan kepada umat Islam tentang prilaku orang munafik yang beragama dengan kepalsuan.

Baca Juga: Hujan Baru Saja Reda, Rumah Imam Terbakar Diduka Karena Arus Pendek Sambungan Listrik

Secara tegas, seperti yang dikutip laman dutaislam ayat pertama surat Al Maun menjelaskan prilaku mereka dengan bentuk kalimat tanya "Tahukah kamu (orang) yang berbuat dusta terhadap agama?

Kalimat tanya pada ayat pertama Surat Al Maun mengingatkan kalau apa yang ditanyakan menjadi perhatian yang serius. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melontarkan pertanyaan di awal percakapan agar orang yang diajak bicara memperhatikan dengan seksama.

Jadi, pertanyaan dalam ayat pertama surat Al Maun itu sebagai pemantik dan stimulus untuk merangsang hati dan pikiran mitra bicara. Pada kondisi seperti ini, lawan bicara dapat fokus terhadap apa yang apa yang sampaikan. Sehingga semuanya bisa merasuk ke dalam jiwa dan pikirannya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 6 Mei 2021: Rafael-Rendy Yakin Ricky Masih Hidup, Posisi Elsa Terancam di Penjara

Dengan demikian, makna yang terkandung dalam Surat Al Maun dapat terpatri di sanubari orang-orang beriman. Di mana, ayat pertama mengugkapkan karakter pendusta dalam beragama. Karakter orang tersebut, secara jelas dipaparkan Allah SWT dalam surat Al Maun. Yakni, orang yang menghardik anak yatim.

Orang-orang mengahardik anak yatim serta enggan mengulurkan bantuan kepada mereka dinilai sebagai pendusta agama. Mereka telah menodai esensi ajaran Islam yang diwayuhkan kepada Nabi Muhammad.

Bentuk penolakan kepada anak yatim dapat berupa tidak adanya empati dan itikad yang baik untuk merawat dan menjaga mereka.

Anak yatim sepeninggal wafat ayahnya, telah kehilangan sosok yang mengayomi dan menlidunginya. Oleh karena itu, Islam menganjurkan umatnya agar memberikan perlindungan dan kasih sayang kepada anak yatim, baik dukungan mental maupun psikologisnya.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler