ALHAMDULILLAH! Kiamat Internet Batal Terjadi, Badai Matahari Super Bisa Dibelokan Bulan Sabit

11 September 2021, 19:42 WIB
Ilustrasi bulan sabit. /Pixabay/Free-Photos/

 

GALAMEDIA - Kiamat internet akhirnya tidak terjadi. Hal itu akibat adanya fenomena Bulan Sabit yang kian membesar.

Seperti diketahui, gangguan pada magnetosfer Bumi yang disebabkan badai geomagnetiki Matahari ini dapat menyebabkan kekacauan di Bumi. Namun badai ini terselamatkan dengan adanya fenomena Bulan Sabit yang membesar.

Dilaporkan express.uk, badai Matahari yang dimulai sejak 28 Agustus 2021 lalu ini lahir dari suar yang berasal dari bintik Matahari yang dekat dengan Bumi.

Badai tersebut bergerak kian mendekat dengan kecepatan lebih dari 300 kilometer (km) per detik atau melebihi satu juta kilometer per jam.

Baca Juga: Gelombang Ketiga Covid-19 Mengancam Indonesia, Sosiolog Keluarkan Peringatan

Peneliti dari Space Weather, Dr Tony Philips mengungkapkan, kekacauan geomagnetik kecil kemungkinan terjadi ketika aliran angin Matahari menghantam medan magnet Bumi dan bisa menyebabkan Kiamat internet.

"Material gas mengalir dari lubang selatan di atmosfer Matahari. Namun Bulan Sabit yang membesar kemungkinan tidak akan mengganggu aurora lintang tinggi," ungkaonya.

Saat magnetosfer dibombardir oleh badai Matahari, cahaya biru yang menakjubkan dapat muncul saat lapisan atmosfer itu membelokkan partikel tersebut.

Sebuah pernyataan di situs web SWPC menyatakan bahwa fenomena yang dikenal sebagai Corona Mass Ejection (CME) diperkirakan telah mencapai Bumi.

CME, juga disebut sebagai badai geomagnetik, ditempatkan pada skala 1 hingga 5 di mana 1 adalah yang terlemah dan 5 yang paling berpotensi menyebabkan kerusakan.

Baca Juga: Viral Anies Terperosok ke Solokan, Ferdinand Hutahaean Girang: Bolos Rapat Eh Kecebur Got    

Associate Professor dari Institute of Disaster Risk and Reduction, Dr. Robert Wicks sebelumnya mengatakan badai geomagnetik dapat menyebabkan gangguan pasokan listrik.

"Jika ada badai geomagnetik yang cukup besar untuk memutus pasokan energi di Inggris, itu berarti radiasi di luar angkasa sangat buruk," kata dia.

"Kondisi itu akan menyebabkan satelit rusak atau tidak dapat beroperasi dalam jangka waktu tertentu dimana komunikasi satelit, GPS dan prakiraan cuaca akan berisiko terganggu," jelasnya.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler