Matahari Terbit dari Barat Pernah Terjadi di Bumi, Berpotensi Terjadi Paling Cepat 1.000 Tahun Kemudian

13 September 2021, 18:15 WIB
Ilustrasi - matahari terbit. / Quang Le dari Pixabay /

 

GALAMEDIA - Seorang ahli kemagnetan Bumi, Alan Thompson mengungkapkan peristiwa terbitnya matahari dari Barat pernah terjadi beberapa kali di planet Bumi.

Dia menyebutkan, peristiwa itu terakhir kali terjadi pada 780.000 tahun yang lalu saat masih zaman batu. Peristiwa selanjutnya bisa terjadi 1.000 hingga 10.000 tahun kemudian.

Dikutip dari express, Kepala Geomagnetisme di British Geological Survey ini  mengatakan selama terjadi pengubahan itu, "tidak ada pergeseran benua di seluruh dunia atau bencana di seluruh planet yang terjadi,  ahli geosains dapat membuktikannya dari fosil dan catatan lainnya."

Namun ada kepercayaan ilmiah bahwa saat kita tengah menuju pembalikan - yang bisa kurang dari 1.000 tahun lagi, medan magnet bumi dapat melemah dari hantaman badai matahari, radiasi dan sinar-X dikeluarkan dari Matahari menuju planet Bumi..

Terkait hal itu, para peneliti pada acara European Geosciences Union General Assembly 2018 di Austria telah mampu memprediksi kemungkinan yang akan terjadi jika matahari terbit dari barat.

Baca Juga: Bakamla Ungkap Ribuan Kapal China Masuk Natuna, Musni Umar: Gawat Deh, Mau Caplok Milik Indonesia

Terbitnya matahari dari timur disebabkan oleh gerak rotasi Bumi yang mengitari matahari sebagai pusat tata surya. Jika matahari terbit dari barat itu berarti Bumi telah bergerak berlawanan arah.

Melalui simulasi komputer mereka menemukan bahwa Amerika Utara akan menjadi gurun, sementara itu hutan hujan Amazon di Amerika Selatan akan berubah menjadi gundukan pasir kering.

Adapun daerah Afrika Tengah hingga Timur Tengah akan menjadi daerah yang dipenuhi tanaman subur. Selain itu, daerah di Eropa Barat akan menjadi sangat dingin membeku.

Dikutip dari Live Science, studi dilakukan peneliti dari Max Planck Institute for Meteorology, Jerman pun mengungkapkan hal serupa.

Dari hasil simulasinya jika bumi terbit dari barat maka terjadi peristiwa berkebalikan dengan yang ada di dunia sekarang.

Baca Juga: Sambut Jokowi Dengan Bentangkan Poster 'Pak Tolong Benahi KPK', 7 Mahasiswa Diamankan Polisi

"Gurun akan menutupi Amerika Utara, bukit pasir gersang akan menggantikan hutan hujan Amazon di Amerika Selatan, dan wilayah hijau subur akan ditemui di Afrika tengah hingga Timur Tengah," tulis peneliti.

Peneliti juga mengatakan munculnya musim dingin ekstrim melanda Eropa barat. Selain itu, kelompok Cyanobacteria yang hidup di wilayah tak biasa dan hilangnya arus laut pengatur iklim di Atlantik.

Sekilas perubahan ini terdengar positif dan tidak memberi berdampak bagi manusia. Namun efek tiba-tiba akibat matahari terbit dari barat yang diikuti perubahan lain, bisa berisiko buruk bagi kehidupan manusia.

Planet Venus

Sementara itu NASA mengungkapkan matahari terbit dari barat dan tenggelam di timur terjadi di Planet Venus. Hal ini terjadi karena Venus berputar pada porosnya ke belakang.

Venus berotasi sangat lambat. Dibutuhkan sekitar 243 hari bumi untuk sekali putaran. Dibutuhkan 225 hari bumi bagi Venus untuk mengelilingi matahari.

Hal itu itu berarti satu hari di Venus sedikit lebih lama dari satu tahun di Venus.

Satu hari di Venus tidak seperti satu hari di bumi karena matahari terbit dan tenggelam sekali setiap hari.

Sedangkan di Venus matahari terbit setiap 117 hari bumi. Artinya matahari hanya terbit dua kali dalam setahun di Venus.

Venus merupakan planet pertama yang dieksplorasi oleh pesawat ruang angkasa. NASA berhasil mendarat di sana menggunakan Mariner 2 pada 14 Desember 1962. Namun penjelajahan tidak bertahan lama karena panas yang ekstrem dan tekanan yang berat.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler