MENGEJUTKAN! NASA Temukan 'Bayi Matahari' Berusia 600 juta Tahun, Begini Penjelasan Ilmuwan

- 13 September 2021, 13:46 WIB
Ilustrasi Matahari
Ilustrasi Matahari /NASA

GALAMEDIA - NASA menemukan bintang baru berusia 600 juta tahun.

Bintang yang baru ditemukan tersebut diberi nama Kappa 1 Ceti.

Penemuan terbaru ini disebut cukup besar oleh NASA karena Kappa 1 Ceti disebut oleh NASA sebagai 'bayi matahari'.

Baca Juga: Bukan Song Joong Ki atau Park Seo Joon, Berikut 10 Aktor Korea Terbaik Sepanjang Tahun, Nomor 1 Tak Disangka!

Dari penjelasan NASA, temuan bintang baru Kappa 1 Ceti ini bisa menjelaskan bagaimana kehidupan di bumi pertama kali terbentuk.

Pasalnya Kappa 1 Ceti dan Matahari memiliki cukup banyak persamaan yang sudah diteliti oleh NASA sejak lama.

Diketahui Kappa 1 Ceti sebenarnya sudah diteliti oleh NASA sejak 1940-an.

Para ahli mengatakan, bintang tersebut sangat mirip dengan Matahari dalam hal massa dan logam.

Baca Juga: OOTD Lesti Kejora dan Total harga Fesyen Itemnya, Bikin Melongo!

Bintang baru tersebut memiliki massa dan suhu permukaan yang mirip dengan matahari kita, berjarak sekitar 30 tahun cahaya.

Kappa 1 Ceti yang berusia 600 juta tahun disebut para ilmuwan memiliki kaitan erat dengan Matahari yang sudah berusia 4,6 miliar tahun.

Dengan ditemukannya kappa-1 Ceti, para peneliti dapat membuat prediksi tentang bagaimana Matahari mungkin berperilaku pada usia yang sama, sekitar 600 juta tahun.

Baca Juga: Viral! Istiqlal Dipasang Lampu Bak Diskotik, Mustofa Nahrawardaya: BuzzerRP akan Nulis 'Itu Bukan Istiqlal

Berdasarkan pemodelan yang dilakukan oleh NASA, Matahari kemungkinan berotasi sekira tiga kali lebih cepat daripada sekarang. Matahari juga memiliki medan magnet yang jauh lebih kuat dan memancarkan lebih banyak jilatan api serta partikel berenergi tinggi.

Perlu diketahui fakta menarik tentang Matahari adalah kehidupan pertama di bumi terbentuk ketika Matahari baru berusia 600 juta tahun.

Jadi, memahami Matahari pada usia ini dapat memberi petunjuk tentang bagaimana kehidupan terestrial terbentuk. Studi ini memiliki beberapa kemungkinan tentang bagaimana kehidupan di Bumi muncul.

Baca Juga: Kaisar Harus Keturunan Dewi Matahari, Kerajaan Jepang Terancam Berakhir Aturan Radikal Ini Jadi Pilihan

"Pekerjaan ini memungkinkan para ilmuwan untuk lebih memahami bagaimana [matahari] mungkin telah membentuk atmosfer planet kita dan perkembangan kehidupan di Bumi," kata NASA

Penelitian yang dilakukan oleh NASA memiliki kemungkinan yang menarik, karena medan magnet Bumi saat itu lebih lemah, semburan matahari dan lontaran massa dari Matahari muda akan membuat Bumi terpapar lebih banyak partikel berenergi tinggi daripada saat ini.

Partikel tersebut diklaim membantu pembentukan molekul kompleks yang menjadi bentuk kehidupan pertama di bumi.

Baca Juga: Padahal Baru Seumur Jagung, Perempuan Ini 'Labrak dan Rebut' Billar di Atas Pelaminan, Lesti Kejora Ikhlas?

Jika demikian, Matahari muda yang aktif memiliki peran kunci dalam membentuk blok bangunan kehidupan.

Meskipun sudah memiliki asumsi, studi yang dilakukan oleh NASA ini masih bersifat permulaan saja.

Tim peneliti berharap dapat mengumpulkan data dari bintang mirip Matahari lainnya di berbagai usia. Terdapat lebih dari 100 miliar bintang di Bima Sakti, dengan satu dari sepuluh di antaranya memiliki ukuran dan luminositas yang sama dengan bintang kita sendiri.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x