Perjuangan Loud n Clear, dari Bandung hingga Menembus Pasar Nusantara

19 September 2021, 18:17 WIB
Perjuangan Loud n Clear, brand lokal asal Bandung yang menembus dan menaklukkan pasar Nusantara./dok.istimewa /

GALAMEDIA - Memiliki usaha yang besar dan sukses tentu menjadi impian semua orang. Namun kenyataanya, membangun bisnis bukanlah perkara yang mudah, terutama pada seseorang yang baru memulainya dari nol.

Meski begitu, tak ada yang mustahil jika usaha tersebut diimbangi dengan ketekunan dan keuletan. Seperti yang dilakukan oleh Eka Saputra, founder dari brand clothing Loud n Clear.

Brand yang menyasar segmen musik dan skateboard ini didirikan karena memang menyukai pakaian yang simple, t-shirt, jeans dan hoodie. Tapi, dalam kesempatan yang sama, ingin ada rasa bangga memakai produk dari brand sendiri.

“Awalnya dari diri sendiri yang memang suka pake pakain simple, dari situ mulai lah bikin brand sendiri. Dan keinginan untuk meramaikan industri fesyen di Bandung yang memang tersohor untuk urusan fesyen,” kata Eka.

Baca Juga: Terkapar Usai Laga Bali United vs Persib, Kondisi Terkini Kiper Wawan Hendrawan Diungkap Dokter Tim

Pria 39 tahun itu mengaku brand Loud n Clear berbeda dengan produk sejenis. Loud n Clear lebih menonjolkan sederhana dari setiap desain yang dikeluarkan.

Eka Saputra, founder Loud n Clear, brand lokal asal Bandung yang menembus dan menaklukkan pasar Nusantara./dok.istimewa

“Yang membedakan dari mulai desain yang lebih main di typografi dan logo-logo, karena memang saya pribadi suka yang simple aja. Tidak suka yang belibet banyak warna gitu,” ujar ayah dari satu orang anak ini.

Baca Juga: Menurun Drastis, Jumlah Warga Kota Cimahi yang Dimakamkan Menggunakan Prokes Covid-19

Dalam setiap menghasilkan desain, Eka terjun langsung untuk membuatnya. Terkecuali jika ada artikel eksklusif yang bekerjasama dengan pihaknya.

“Kalau desain, semua sendiri, kecuali ada artikel exclusive, itu desainnya hasil dari buah pikir bareng-bareng antara kami dan brand/band yang dimaksud,” ucapnya.

Banyak orang beranggapan bahwa untuk memulai usaha butuh modal yang besar. Padahal, tidak selamanya usaha diukur dari banyaknya modal yang dikeluarkan.

Setidaknya hal itu dibuktikan oleh Eka. Lewat kerja keras, Eka merintis usahanya dari kecil hingga berkembang dan menembus pasar apparel nasional.

Awalnya, dia hanya pengusaha konveksi biasa yang kerap memenuhi pesanan produk apparel dari para kolega bisnisnya.

Baca Juga: Ustadz di Tangerang Ditembak Hingga Tewas, Fadli Zon: Teror Ini Mengingatkan Pada Aksi G30SPKI

Namun, seiring berjalannya waktu, Eka, kemudian berpikir mengapa tidak menciptakan brand sendiri hingga akhirnya tercetuslah brand Loud n Clear.

Perjuangan Loud n Clear, brand lokal asal Bandung yang menembus dan menaklukkan pasar Nusantara./dok.istimewa

"Awalnya usaha itu bikin untuk clothing-an orang (maklon). Lama kelamaan, saya berpikir saya juga bisa, sehingga tercetuslah Loud n Clear sejak tahun 2017. Modal awal paling tidak lebih dari Rp 5 juta. Itupun prosesnya ga langsung segitu, ada modal buat produksi satu lusin dibikin dulu terus keuntungannya ditabung untuk produksi berikutnya,” ucap Eka.

Eka juga mengatakan, produk Loud n Clear awalnya dipasarkan lewat sistem hand to hand dengan mengandalkan teman-teman dekatnya sebagai konsumen.

Baca Juga: Usai Bikin Gaduh se-Indonesia, Deddy Corbuzier Kini Panen Pujian

Seiring berjalannya waktu, Eka pun mulai memberanikan memasarkan secara online pada 2018 lalu.

"Dulu pemasarannya hand to hand lewat temen deket, tahun 2018 mulai berani main di Instagram dan hasilnya lumayan signifikan. Sejak tahun 2019 sampai sekarang sudah masuk e-commerce seperti Shopee dan kainnya," ujar bapak satu orang anak ini.

Sejak saat itu, lanjut Eka, usaha yang digelutinya mulai menunjukkan titik terang dan pesanan yang masuk pun semakin banyak. Tidak hanya dari dalam kota, namun juga datang dari customer di berbagai daerah di Indonesia.

Kini, setiap bulannya, pesanan produk apparel Loud n Clear berkisar 500-1.000 pcs. Tidak hanya t'shirt, Eka juga memproduksi kemeja, jaket, sweater, dan berbagai apparel lainnya.

Baca Juga: Ustadz di Tangerang Ditembak Hingga Meninggal, Hilmi Firdausi: Usut Tuntas! Jangan Sampai Timbulkan Keresahan

"Soal harga juga tergantung permintaan customer, mulai dari Rp50.000 sampai 200.000 per pcs," sebutnya.

Tak tanggung-tanggung, omzet yang dia peroleh saat ini mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya.

Dengan hasil yang didapatnya itu, Eka pun kini bisa membuka toko apparelnya di kawasan Jalan Trunojoyo yang dikenal sebagai pusat belanja anak muda di Bandung.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler