Pasanggiri Virtual Seni Ibing Pencak Silat Nasional Berakhir, DPD PPSI Kabupaten Bandung Jadi Juara Umum

29 November 2021, 17:32 WIB
DPD Pencak Silat Indonesia (PPSI) Kabupaten Bandung menjadi juara umum pada Pasanggiri virtual seni ibing pencak silat tingkat nasional. /Rio Ryzki Batee/Galamedia/

GALAMEDIA - DPD Pencak Silat Indonesia (PPSI) Kabupaten Bandung menjadi juara umum pada Pasanggiri virtual seni ibing pencak silat tingkat nasional.

Dengan demikian, kompetisi yang diselenggarakan oleh DPP PPSI dan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui program fasilitasi bidang kebudayaan Tahun 2021 berakhir.

Dari 1200 peserta yang merupakan perwakilan 26 Dewan Pimpinan Daerah (DPD), DPD PPSI Kabupaten Bandung dinobatkan sebagai juara umum. Kemudian DPD PPSI Kota Cimahi Juara Umum II, DPD PPSI Kab. Garut sebagai Juara Umum III, dan DPD PPSI Kota Bekasi sebagai Juara Favorit.

Ketua Umum DPP PPSI, Adil Fadillah Kusumah mengatakan bahwa para peserta antusias dan semangat selama empat hari berlangsungnya kegiatan. Termasuk 12 DPD yang baru bergabung dengan PPSI, untuk dapat memperlihatkan prestasinya masing-masing.

"Kami mengapresiasi seluruh peserta yang telah berpartisipasi. Insyaallah dalam program kerja DPP di Januari tahun depan, kami akan terus bersilaturahmi kepada seluruh DPD di wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Bahkan, kemungkinan akan membuka peluang lagi untuk yang lain bergabung, karena tanda-tanda itu sudah ada. Insyaallah, dua tahun lagi jumlah DPD PPSI jauh lebih banyak," ungkap usai kegiatan Pasanggiri virtual 2021 di Kota Bandung, Minggu, 29 November 2021.

Baca Juga: Tayang Lebih Awal! Simak Spoiler Buku Harian Seorang Istri 29 November 2021: Friska Makin Kelewatan

Menurutnya dalam Pasanggiri seni ibing pencak silat tingkat DPP PPSI berikutnya, pihaknya menargetkan adanya tambahan 12 paguron. Dimana DPD Banten ada tambahan tiga paguron, yang saat ini baru lima dari delapan paguron.

Kemudian DPD Jabar ada tambahan tujuh paguron, yang saat ini telah ada 20 dari 27 paguron. Serta dua dari DPD DKI Jakarta. Sedangkan, paguron lain di luar tiga daerah tersebut masih dalam penjajakan.

"Kami berhadap, kepada para juara dapat mempertahankan prestasinya, karena mempertahankan lebih sulit dari pada mengejar gelar juara. Sedangkan yang belum juara untuk tidak putus ada dan terus berusaha meningkatkan kualitasnya untuk kembali berpartisipasi dalam kegiatan Pasanggiri berikutnya," jelasnya.

Ketua Pelaksana Pasanggiri virtual seni ibing pencak silat tingkat DPP PPSI tahun 2021, Galih Santika mengatakan para peserta terbagi dalam 18 kategori pengelompokan, yaitu kategori tunggal anak putra dan putri, rampak anak putra dan putri, Ijen anak putra dan putri.

Kemudian, tunggal remaja putra dan putri, rampak remaja putra dan putri, dan Ijen remaja putra dan putri. Serta, tunggal dewasa putra dan putri, rampak dewasa putra dan putri, dan Ijen dewasa putra dan putri.

"Para peserta terdiri dari kelompok usia anak-anak, remaja, dan dewasa putra dan putri, yang mengikuti kategori tunggal, rampak dan Ijen. Ijen adalah seni pertarungan yang diiringi oleh alunan irama kendang pencak silat," terangnya.

Galih menuturkan, dalam pasanggiri seni ibing pencak silat yang digelar DPP PPSI, aspek yang dinilai adalah tampilan seni tradisional atau gerakan pencak silat yang belum bercampur dengan seni kreasi.

Baca Juga: Sebut Pernyataan Erick Thohir Fitnah Soal Direksi BUMN Dibanderol Rp 25 M, MSD: Bisa Dituduh Menyebar Hoaks

Sementara itu, dalam tampilannya masih banyak para peserta yang menampilkan gerakan yang bercampur antara tradisi dan kreasi.

Kendati demikian, karena diselenggarakan ditengah pandemi dan secara virtual, maka pihaknya mentoleransi ketidaksempurnaan yang terjadi dalam tampilan gerakan dari para peserta.

"Dalam pasanggiri yang diselenggarakan PPSI ini, fokus kita adalah mempertahankan dan melestarikan pencak silat tradisional, yang saat ini telah terjadi pencampuran antara gerakan pencak silat tradisi dan kreasi. Karena itu, jangan pernah diubah, kalau bukan PPSI yang mau mempertahankan tampilan asli pencak silat tradisional, maka siapa lagi," paparnya

Galih berharap dengan PPSI didirikan pada tahun 1957 oleh Kodam, Maka ada catatan historis yang dapat menghubungkan kembali keterkaitan antara PPSI dan TNI untuk dapat bersama-sama melestarikan seni pencak silat tradisional ini kepada masyarakat.

"Sekarang, alhamdulilah hubungan PPSI dan TNI mulai terjalin kembali, salah satunya dukungan dari Unjani (Universitas Jenderal Achmad Yani) yang memfasilitasi para juara tingkat dewasa, untuk bisa masuk Unjani tanpa tes. Selain Unjani diharapkan kedepan ada hubungan lainnya dengan TNI, untuk menciptakan insan-insan yang berbakti kepada NKRI," tuturnya.

Baca Juga: Sampai Duduk di Aspal, Anies Baswedan Temui Buruh Pengunjuk Rasa UMP 2022

Ia menambahkan, para juara dalam ajang pasanggiri seni ibing pencak silat DPP PPSI akan mendapatkan, sertifikat, tropi, dan stimulasi sebagai bentuk apresiasi.

"Bagi peserta yang belum berhasil menjadi juara tetap mendapatkan apresiasi berupa sertifikat kepesertaan di tingkat nasional untuk menjadi kebanggaan dan motivasi untuk lebih baik lagi," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler