Ada Apa Tanggal 7 Maret? Deretan Peristiwa Ini Terjadi, Beberapa Memakan Korban Jiwa

6 Maret 2022, 18:58 WIB
Presiden RI Pertama Soekarno./Tangkapan layar youtube/Erapopu /

GALAMEDIA - Apa apa tanggal 7 Maret? Banyak deretan peristiwa penting terjadi di tanggal itu, dari tahun ke tahun.

Di berbagai belahan dunia, sejumlah peristiwa terjadi dan menjadi catatan sejarah penting bagi perjalanan hidup manusia.

Bahkan beberapa di antara peristiwa itu memakan korban jiwa.

Di antaranya yaitu peristiwa meninggalnya Aristoteles, MPRS mencabut mandat dari Presiden pertama RI Soekarno hingga kecelakaan pesawat Garuda Indonesia yang menewaskan puluhan orang.

Baca Juga: 2.203 Fasilitas Militer Ukraina Hancur, Kemenhan Rusia Ungkapkan Ribuan Alat Tempur Jadi Bangkai

Berikut sejumlah peristiwa penting di tanggal 7 Maret, yang dirangkum Galamedia dari berbagai sumber:

322
7 Maret merupakan tanggal wafatnya filsuf Yunani Aristoteles. Dia adalah murid dari Plato dan guru dari Alexander Agung.

Ia menulis tentang berbagai subyek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis, biologi dan zoologi.

Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat.

Pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran Barat dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya.

Penyelarasan pemikiran Aristoteles dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas pada abad ke-13, dengan teologi Yahudi oleh Maimonides (1135–1204), dan dengan teologi Islam oleh Ibnu Rusyid (1126–1198).

Baca Juga: Konsep Sumur Resapan Dipakai IKN Baru, PKS: Gimana Kalau Anies Diangkat Jadi Konsultan di Sana?

Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak saja dianggap sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau "the master of those who know".

1876
Alexander Graham Bell diberikan paten untuk penemuannya yang ia sebut telepon (paten # 174.464).

Alexander Graham Bell merupakan seorang ilmuwan, pencipta, dan pendiri perusahaan telepon Bell. Selain karyanya dalam teknologi telekomunikasi, ia juga menyumbangkan kemajuan penting dalam teknologi penerbangan dan hidrofoil.

Bell umumnya dikenal sebagai penemu telepon tahun 1876 di Amerika Serikat, tetapi menurut Kongres AS pada Juni 2002 menetapkan bahwa Antonio Meucci-lah yang menemukan telepon.

Walaupun Alexander Graham Bell penemu telepon, dia tidak pernah menelepon istri dan ibunya karena mereka tunarungu

1967
‎Tahun 1967 merupakan tahun pertentangan ideologi di dalam sejarah Indonesia. Di mana, saat itu Presiden Soekarno dianggap gagal dalam menjalankan ketatanegaraan terutama ketika adanya Gerakan 30 September (G-30-S/PKI).

Baca Juga: Pengamat Duga Usulan Penundaan Pemilu 2024 Untuk Jegal Prabowo Jadi Presiden: Kita Lihat Pola…

Tepat pada 7 Maret 1967, Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) menggelar sidang istimewa yang menghasilkan ketetapan MPRS.

Salah satu poin ketetapan MPRS yakni, tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Soekarno dan meninjau kembali ketetapan MPRS Nomor I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik Republik Indonesia sebagai Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

1973
Silas Papare, pejuang penyatuan Papua ke dalam wilayah Indonesia meninggal pada 7 Maret 1973.

Ia adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Namanya diabadikan menjadi salah satu Kapal Perang Korvet kelas Parchim TNI AL KRI Silas Papare dengan nomor lambung 386.

Selain itu, namanya juga diabadikan menjadi nama Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara di Sentani, Jayapura menjadi Lanud Silas Papare Jayapura.

Selain itu didirikan Monumen Silas Papare di dekat pantai dan pelabuhan laut Serui.

Sementara di Jayapura, namanya diabadikan sebagai nama Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik (STISIPOL) Silas Papare, yang berada di Jalan Diponegoro dan Pangkalan TNI AU Silas Papare, Sedangkan di kota Nabire, nama Silas Papare dikenang dalam wujud nama jalan.

1989
Dewan Kenegaraan Republik Rakyat Tiongkok mengumumkan status darurat militer di Lhasa, Tibet.

Baca Juga: Apa Apa dengan Putin? Jaga Jarak Saat Bertemu Pemimpin Dunia tapi Lain dengan Pramugari Glamour..

2007
Pada 7 Maret 2007 silam, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-200 rute Jakarta-Yogyakarta mengalami kecelakaan di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta.

Pesawat tergelincir ke luar landasan dan kemudian terbakar saat mendarat. Kecelakaan pesawat yang membawa 133 penumpang itu menewaskan 22 orang.

Sebanyak 22 orang yang tewas terdiri dari 21 penumpang dan 1 awak kabin. Salah satu korban tewas yaitu mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Kusnadi Hardjosumantri.

Beberapa tokoh lainnya juga menjadi korban luka dalam kecelakaan tersebut, di antaranya, Ketua Umum PP Muhammadiyah ke-14, Din Syamsuddin (luka ringan).

Kemudian Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala ‎(luka) serta beberapa warga negara asing yang merupakan rombongan jurnalis untuk meliput kegiatan Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia, Alexander Downer.

Akibat peristiwa itu, pilot Kapten Marwoto Komar divonis bersalah dan‎ dipenjara selama dua tahun.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler