GALAMEDIANEWS - Bulan Rajab adalah salah salah satu Bulan asyhurul hurum (bulan dengan penuh kemuliaan dan keistimewaan). Secara bahasa, Rajab artinya sesuatu yg diagungkan.
Dalam QS. At-Taubah: 36, ada 4 bulan yang termasuk Bulan asyhurul hurum yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Rajab dan Muharram. Seperti dalam Firman Allah SWT:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ.
Artinya: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.” (QS. At-Taubah: 36)
Dalam keistimewaannya, apa saja amalan khusus di Bulan Rajab?
Penjelasan Buya Yahya, apapun amalan ibadah di bulan lain dapat dilakukan pada Bulan Rajab. Mulai dari memperbanyak sholat sunnah, shalawat, hingga puasa.
Baca Juga: One Piece Chapter 1072: Bagaimana Mungkin Bajak Laut Rocks Bisa Terhubung dengan MADS
Tidak ada bid’ah puasa di Bulan Rajab, selain puasa pada hari Raya idul adha, idul fitri dan hari tasyrik (11,12, 13 Dzulhijjah). Selebihnya puasa sunnah setiap saat boleh dilaksanakan. Dan semua ulama telah menyetujuinya.
Adapun perbedaan pendapat sebagian ulama atau khilaf pada puasa Bulan Sya’ban. Kecuali yang sudah terbiasa dan memiliki hutang puasa.
“Maka jangan sampai ada yang mengatakan puasa di Bulan Rajab itu bid’ah. Karena tidak ada bid’ah puasa pada Bulan Rajab,” jelas Buya Yahya dalam tausiyahnya melalui Al-Bahjah TV di kanal Youtube.
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى، حَدَّثَنَا عِيسَى، حَدَّثَنَا عُثْمَانُ، - يَعْنِي ابْنَ حَكِيمٍ - قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صِيَامِ رَجَبَ، فَقَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ
Artinya: Dikatakan oleh 'Uthman bin Hakim, "Saya bertanya kepada Sa'id bin Jubair tentang puasa selama bulan Rajab. Dia mengatakan bahwa Ibnu Abbas telah berkata bahwa Rasulullah SAW biasanya berpuasa selama beberapa hari sehingga kami berpikir bahwa dia tidak akan berhenti dan dia tidak berpuasa selama beberapa hari sehingga kami berpikir bahwa dia tidak akan berpuasa." (HR Muslim).
Baca Juga: SURAT YASIN Lengkap 83 Ayat Baca di Malam Jumat: Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Baca Juga: DOA PENDEK Sangat Agung Membuat 37 Ribu Malaikat Berebut Mencatatnya, Lakukan Amalan Ini!
Buya Yahya juga menjelaskan bahwa, dalil yang menyampaikan mengenai puasa di Bulan Rajab itu hadits shahih yang diriwayatkan Imam Muslim dari Utsman bin Hakim bin Al Anshari.
Buya yahya juga menjelaskan dari dalil yang ada bahwa semua pembahasan dari ke-4 madzhab setuju bahwa puasa di Bulan Rajab itu Sunnah.
Kecuali Imam Ahmad, menyatakan bahwa puasa Bulan Rajab makruh dilakukan jika selama satu bulan penuh.
Untuk menghindari makruh tersebut, maka lakukanlah 4 hal berikut ini:
- Meninggalkan beberapa hari puasa di Bulan Rajab
- Meneruskan puasa setelah Bulan Rajab
- Berpuasa juga sebelum Bulan Rajab
- Laksanakan puasa sunah di bulan lain
Penegasan Buya Yahya juga dalam pengambilan dasar untuk berpuasa di Bulan Rajab pada tanggal 1, 2, hingga 10 hari pertama Bulan Rajab.
Cukup bersandar pada dalil yang shahih periwayatannya agar tetap mendapat pahala dan kemuliaan puasa di Bulan Rajab dari Allah SWT.***