GALAMEDIANEWS - Salah satu pengobatan yang diwariskan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah Bekam atau hijamah dalam Bahasa Arab.
Dalam hadist menyebutkan yang artinya "Sesungguhnya sebaik-baiknya pengobatan yang kalian lakukan adalah berbekam." (HR. Tirmidzi).
Pengobatan ala Rasulullah ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit salah satunya adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Kasus hipertensi di Indonesia cukup banyak dengan estimasi sebesar 63.309.620 orang sedangkan angka kematian akibat hipertensi mencapai 427.218 kematian, Di kutip dari Riskesdas 2018.
Baca Juga: Benteng Pendem Van Den Bosch, Wisata Edukasi di Kabupaten Ngawi
Baca Juga: Sesuatu yang Terbaik Kalian Gunakan untuk Obat adalah Bekam dan Kayu Gaharu
Bekam solusi efektif mengatasi hipertensi
Bekam menjadi solusi efektif untuk mengatasi hipertensi dan mengontrol tekanan darah agar tetap stabil.
Teknik bekam adalah dengan cara meletakan gelas cup yang sudah tervakum (dengan cara dipanaskan) pada sebuah titik di area tubuh tertentu.
Bekam bertujuan untuk mengeluarkan plasma darah dan cairan yang telah tercampur dengan zat-zat berbahaya dari dalam tubuh.
Hal ini dipercaya akan mengeluarkan darah kotor penyebab penyakit dan yang mengandung racun.
Baca Juga: 6 Manfaat Kacang Kedelai Untuk Kesehatan, Baik Untuk Pencegahan atau Pengobatan
Kaitannya dengan hipertensi, bekam dapat mengurangi kadar lemak dan kolesterol jahat yang mengendap di dinding pembuluh darah.
Dengan cara ini, diharapkan sumbatan di bagian tubuh tersebut bisa berkurang dan tekanan darah kembali normal.
Tak sekedar itu, bekam juga akan meningkatkan suplai darah ke lapisan dalam sel yang berperan memproduksi zat nitrit oksida, zat ini membantu peregangan dan pelebaran dinding pembuluh darah, sehingga akan menurunkan tekanan darah.
Terapi bekam bisa dilakukan sebulan 3 kali pada tanggal 17, 19, dan 21 pada setiap bulan hijriah
Sebagaimana dalam hadits Rasulullah bersabda yang artinya:
"Barangsiapa berbekam pada hari ke 17, 19, dan 21 (bulan hijriah), maka ia akan sembuh dari segala macam penyakit." (Shaih Sunan Abu Dawud, II/732, karya Imam Al-Albani).***