GALAMEDIANEWS - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah tahap penting dalam kehidupan siswa baru yang memasuki lingkungan pendidikan yang baru.
Selain memberikan informasi mengenai aturan dan kegiatan di sekolah, MPLS juga menjadi momen yang tepat untuk memperkenalkan siswa baru satu sama lain dan membangun kekompakan dalam kelompok mereka.
Kegiatan ice breaking yang kreatif dan seru merupakan salah satu cara yang efektif untuk memperkenalkan siswa baru satu sama lain, membangun kekompakan, dan menciptakan lingkungan yang inklusif.
Baca Juga: Cara Mencairkan Saldo BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Datang Langsung ke Kantor Cabang
Untuk mewujudkan suasana yang menyenangkan dan mempererat hubungan antara siswa baru.
20 Ice Breaking
Berikut adalah 20 ice breaking yang bisa menjadi inspirasi dalam MPLS berdasarkan pengalaman pribadi dan berbagai sumber:
1. Nama dan Superpower
Siswa bergantian memperkenalkan diri dan menyebutkan nama serta menyebutkan superpower yang ingin mereka miliki. Misalnya, "Halo, nama saya Sarah, dan superpower yang ingin saya miliki adalah kemampuan untuk terbang."
2. Saya Suka...
Siswa bergantian memperkenalkan diri dan menyebutkan sesuatu yang mereka sukai. Misalnya, "Halo, nama saya Ryan, dan saya suka bermain musik."
3. Fakta Menarik
Setiap siswa membagikan satu fakta menarik tentang dirinya kepada kelompoknya. Misalnya, "Halo, fakta menarik tentang saya adalah bahwa saya dapat berbicara empat bahasa."
4. Sekolah Ideal
Siswa berdiskusi dalam kelompok kecil tentang seperti apa sekolah ideal mereka. Mereka dapat berbagi ide tentang fasilitas, kurikulum, atau kegiatan ekstrakurikuler yang mereka harapkan.
5. Pertanyaan Balon
Siswa membentuk lingkaran dan melemparkan balon ke satu sama lain. Setiap siswa yang menangkap balon harus menjawab pertanyaan yang ada di dalamnya.
6. Kartu Nama Acak
Setiap siswa diberi kartu nama dan harus mencari orang lain dengan kartu nama yang saling berpasangan. Setelah menemukan pasangannya, mereka berdua berkenalan dan membagikan satu fakta menarik tentang diri mereka.
7. Musik Karakter
Siswa memilih lagu yang merepresentasikan kepribadian mereka atau suasana hati mereka. Setelah memilih lagu, mereka berbagi dengan kelompok dan menjelaskan mengapa mereka memilih lagu tersebut.
8. Kerjasama Tali
Siswa dibagi menjadi kelompok kecil. Setiap kelompok diberi tali dan harus bekerja sama untuk membentuk bentuk atau huruf tertentu tanpa melepas tali tersebut.
Baca Juga: 7 SMA Terbaik di Kabupaten Sidoarjo, Jadi Unggulan Nasional Versi LTMPT
9. Kado Khayalan
Setiap siswa diminta untuk membayangkan mereka mendapatkan hadiah impian mereka. Mereka harus menggambarkan hadiah tersebut dan alasan mengapa mereka ingin mendapatkannya.
10. Permainan Pertanyaan
Siswa membentuk lingkaran dan satu orang memulai dengan mengajukan pertanyaan kepada orang di sebelahnya. Orang yang ditanya harus menjawab pertanyaan tersebut dan kemudian mengajukan pertanyaan baru kepada orang di sebelahnya.
11. Nama dan Mimik Wajah
Ice breaking sederhana ini melibatkan siswa saling mengenalkan diri dan menirukan mimik wajah orang lain di lingkungan mereka. Ini akan menghasilkan tawa dan membantu siswa merasa lebih nyaman satu sama lain.
12. Penemuan Bersama
Siswa dibagi menjadi kelompok kecil dan diberi tugas untuk menemukan beberapa fakta menarik tentang teman satu tim mereka. Kemudian, setiap kelompok mempresentasikan temuan mereka kepada seluruh kelas. Hal ini akan membantu siswa untuk saling mengenal dengan lebih baik.
13. Jelajahi Lingkungan Sekolah
Kegiatan ini melibatkan siswa dalam permainan scavenger hunt, di mana mereka diberi petunjuk dan harus menjelajahi lingkungan sekolah untuk menemukan berbagai tempat atau objek tertentu. Hal ini membantu siswa untuk memahami layout sekolah dan memperkenalkan mereka dengan fasilitas yang ada.
14. Cerita Peta Hidup
Setiap siswa membuat peta kehidupan mereka dengan menggunakan simbol, gambar, dan kata-kata yang merepresentasikan peristiwa penting dalam hidup mereka. Mereka kemudian berbagi peta hidup mereka dengan teman sekelompok, memperkuat hubungan antara mereka.
15. Puisi Kebersamaan
Siswa diminta untuk membuat puisi atau limerick tentang kebersamaan dan persahabatan. Setiap kelompok dapat mempresentasikan karyanya di depan kelas, sehingga menciptakan suasana yang inspiratif dan mendukung.
16. Puzzle Persahabatan
Setiap siswa diberikan potongan puzzle, dan mereka harus mencari siswa lain yang memiliki potongan yang cocok untuk membentuk gambar lengkap. Kegiatan ini membangun kerjasama dan interaksi antara siswa baru.
17. Foto Kenangan
Setiap siswa diminta untuk membawa foto kenangan yang berarti bagi mereka, dan mereka berbagi cerita di balik foto tersebut dengan teman sekelompok. Ini tidak hanya mengungkap sisi pribadi masing-masing siswa, tetapi juga mempererat ikatan antara mereka.
18. Interview Dua Menit
Setiap siswa berpasangan dan saling mewawancarai selama dua menit, memperkenalkan diri dan berbagi minat dan hobi mereka. Setelah itu, setiap siswa mempresentasikan temuan mereka kepada seluruh kelas, membantu siswa lain untuk lebih mengenal mereka.
19. Semboyan Kelompok
Setiap kelompok membuat semboyan yang mewakili identitas dan nilai-nilai kelompok mereka. Mereka kemudian mempresentasikan semboyan tersebut secara kreatif kepada seluruh kelas, menginspirasi siswa baru untuk berpartisipasi aktif dalam MPLS.
20. Penciptaan Kelompok
Setiap siswa memilih benda kecil yang mewakili kepribadian mereka dan menyumbangkan benda tersebut ke dalam wadah. Benda-benda tersebut dicampur, dan setiap siswa mengambil satu benda secara acak.
Mereka harus mencari siswa lain yang memiliki benda yang pasangan dari benda mereka. Kegiatan ini mendorong interaksi dan menjalin ikatan antara siswa.
Dalam rangka mempererat kekompakan siswa baru, kegiatan ice breaking di atas sangat penting untuk dilakukan selama MPLS. Melalui kegiatan tersebut, siswa dapat saling mengenal, berinteraksi, dan membangun ikatan persahabatan yang kuat, yang akan mendukung mereka dalam perjalanan pendidikan mereka.
Melalui ragam kegiatan ice breaking yang kreatif dan seru ini, diharapkan siswa baru dapat merasa lebih nyaman, terlibat dalam lingkungan sekolah, dan siap untuk memulai perjalanan pendidikan mereka dengan semangat tinggi.***