Polusi Udara Sebabkan Obesitas, Kok Bisa?

30 Agustus 2023, 08:23 WIB
Ilustrasi penimbangan berat badan./Unsplash/i_yunmai /

GALAMEDIANEWS - Polusi udara selalu menjadi isu yang dikhawatirkan masyarakat, terlebih dengan maraknya isu pencemaran udara yang terjadi di Jakarta, sehingga menyebabkan sebagian besar aktivitas warga terhambat.

Namun, ternyata selain polusi udara berdampak buruk terhadap saluran pernafasan, udara yang tercemar juga berpengaruh dengan kenaikan berat badan seseorang hingga mengalami obesitas. Kok bisa?

Dilansir dari beberapa sumber penelitian, berikut penjelasan tentang polusi udara dan kaitannya dengan kegemukan:

Baca Juga: Jadwal Rilis Episode Terbaru Anime Bleach TYBW Part-2, Pertarungan Semakin Memanas

Baca Juga: 6 SMA Terbaik di Lampung yang Masuk Ranking Nasional Versi LTMPT

1. Manusia bermetabolisme dengan membakar 85% dari lemak tubuh melalui pernafasan.

Namun, polusi udara akan mengacaukan proses metabolisme tersebut. Sebab, ketika bernapas, partikel polutan yang terhirup akan mengiritasi alveoli di paru-paru, yang akan mengganggu keberlangsungan pasokan oksigen ke dalam aliran darah.

Akibatnya, lapisan paru-paru melepaskan hormon yang membuat melemahnya respon tubuh terhadap insulin. Maka, insulin menjadi kurang efektif, sehingga berdampak terhadap menurunnya kemampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah dengan baik.

Padahal, kadar gula darah sangat berperan dalam mengendalikan rasa lapar serta nafsu makan.

2. Selain itu, polusi juga dapat mempengaruhi perilaku manusia yang lambat laun mempengaruhi kenaikan berat badan. Sebagai contoh, ketika udara luar ruangan (outdoor) tercemar polusi, masyarakat akan memilih untuk tinggal di dalam rumah supaya tak terpapar resiko dari menghirup polutan dari udara di luar sana.

Baca Juga: Resep Nasi Kuning Rice Cooker ala Chef Rudy Choirudin, Praktis dan Mudah Cocok Untuk Menu Sarapan Keluarga

Namun, hal tersebut berdampak pada berkurangnya waktu untuk beraktivitas fisik, yang berlanjut dengan penimbunan kalori yang seharusnya dibakar, sehingga berakhir menyebabkan obesitas.

Anak-anak lebih rentan mengalami obesitas yang disebabkan polusi udara

Studi mengatakan bahwa anak-anak lebih rentan mengalami obesitas yang disebabkan oleh terhirupnya polusi udara. Hal tersebut terjadi karena metabolisme yang dialami saat usia bayi hingga anak-anak cenderung rentan untuk berubah.

Dan, dengan akan mudah memburuk jika terlalu lama menghirup udara yang tercemar, hingga pada akhirnya dikhawatirkan kelompok kaum sensitif tersebut (bayi dan anak-anak) akan lebih mungkin menjadi gemuk seiring bertambahnya usia.

Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, dimana mereka meneliti kesehatan sekitar 800 anak yang tumbuh di wilayah Bronx, New York City, dari tahun 1998 hingga 2006.

Saat hamil, para ibu dari anak-anak tersebut mengenakan tas ransel kecil untuk penelitian yang mengukur kualitas udara sepanjang waktu. Selama tujuh tahun berikutnya, kesehatan anak-anak tersebut dipantau secara berkala.

Baca Juga: Anda Sedang Diet? Sayuran Ini Bisa Anda Konsumsi Saat Sarapan untuk Membantu Penurunan Berat Badan

Baca Juga: Aliansi Relawan Pendukung Anies Semakin Giat Melakukan Pergerakan Perubahan

Dengan memperhitungkan faktor-faktor lain seperti pola makan dan pendapatan, anak-anak yang lahir di daerah yang tercemar hampir dua setengah kali lebih mungkin mengalami obesitas, dibandingkan dengan anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan kualitas udara yang lebih bersih.

Kemudian, muncul kembali penelitian yang diterbitkan oleh Hypertension pada tahun 2016, yang melengkapi studi yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian tersebut menguji sekelompok kecil subjek di Beijing selama dua tahun.

Lantas, para peneliti menemukan bahwa setiap kali kabut asap yang terkenal di kota besar menyelimuti langit, indikator-indikator yang menandakan berkembangnya masalah seperti resistensi insulin dan hipertensi mencapai puncaknya.

Hal tersebut memperkuat bukti yang lebih konkret bahwa kualitas udara dapat secara langsung terkait dengan proses metabolisme yang mengarah pada obesitas.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler