Untuk Bahas Hal Penting, Lakukan Komunikasi Tatap Muka Agar Hindari Miskomunikasi

21 Desember 2023, 20:29 WIB
Bahas hal penting lebih tepat dengan komunikasi tatap muka./pixabay @Janebodega /



GALAMEDIANEWS – Ditinjau dari cara berkomunikasi, komunikasi dapat dilakukan secara tatap muka dan tertulis. Keduanya tentunya secara mendasar berbeda.

Nah, bila kita ingin membicarakan hal yang serius, sebaiknya lakukan komunikasi tatap muka yang tak lain tak bukan yaitu mengobrol dari hati ke hati.

Saat kita melakukan komunikasi tatap muka, kita tak hanya menuturkan kata-kata saja kepada lawan bicara. Tetapi juga menampilkan bahasa-bahasa tubuh seperti nada bicara, gerak tubuh, dan ekspresi wajah.

Baca Juga: Resep Stik Kentang Parmesan ala Rudy Choirudin Jadi Ide Jualan Makanan Enak dan Renyah

Dengan adanya perpaduan kata-kata dengan bahasa tubuh, proses komunikasi akan lebih mengalir. Kita pun menjadi lebih paham hal yang disampaikan olehnya karenanya menghindari terjadinya salah paham atau miskomunikasi.

Dengan demikian, bila kita ingin membicarakan hal serius, sebaiknya lakukan komunikasi tatap muka. Perhatikan juga suasana di tempat kita melakukannya. Susana tentunya harus benar-benar kondusif.

Prakteknya, umpamakan seorang teman kita ingin mengobrol hal serius yaitu seputar kehidupan rumah tangganya. Blla melakukan komunikasi secara tertulis, misalnya menggunakan whataspp, rawan memunculkan salah paham.

Baca Juga: Dalam Lingkungan Kerja, Small Talk Penting Untuk Memulai Jalin Relasi

Misalnya, teman kita menulis pesan “suami saya sering pulang malam sekarang” kepada kita. Sepintas, kita menilai perilaku suaminya tersebut adalah perbuatan yang tak diinginkan oleh teman kita. Dengan kata lain, menjadi masalah untuknya. Tapi, bisa saja asumsi kita salah.

Setelah kita mengobrol dengannya, ternyata sikap suaminya yang pulang menjadi perilaku yang bisa diterimanya olehnya. Teman kita ini hanya ingin menginformasikannya saja. Dengan kata lain, sebenarnya tak menjadi masalah untuknya.

Dari titik ini, komunikasi tertulis tak cocok digunakan untuk membicarakan hal penting. Sebabnya, kehilangan konteks pesan yang disampaikan oleh lawan komunikasi. Berbeda bila melakukan komunikasi tatap muka. Kita bisa memahami konteks pesannya. Sebabnya, lawan bicara menampilkan bahasa tubuh.

Baca Juga: Pinocchio: Drakor Korea yang Mengangkat Pekerjaan Jurnalis

Bila bahasa tubuhnya berupa tubuh yang lesu dan nada bicara yang pelan saat mengucapkan “suami saya sering pulang malam sekarang, situasi ini menjadi masalah serius untuknya. Sedangkan bila mengucapkannya sambil tertawa-tawa, situasi tersebut sebenarnya tak menjadi masalah untuknya.

Dari titik ini, sekali lagi, bahasa tubuh memegang peran penting dalam proses komunikasi. Sebabnya, mempengaruhi makna yang sebenarnya ingin disampaikan oleh lawan komunikasi.

Lalu, bagaimana dengan komunikasi melalui menelpon? Dalam komunikasi ini pun, ada bahasa tubuh yang tak dapat kita lihat. Kita memang bisa menangkap nada bicaranya, namun tak bisa memperhatikan ekspresi wajahnya. Hal ini pun bisa membuat kita bisa saja salah memahami konteks dari pesan yang disampaikan oleh lawan bicara.

Baca Juga: Pinocchio: Drakor Korea yang Mengangkat Pekerjaan Jurnalis

Bila membicarakan hal ringan dan pendek, memang bisa menggunakan komunikasi tertulis. Misalnya, bertanya pergi jam berapa, mau pesan makan apa, kunci ada dimana, dan sebagainya. Sedangkan bila bahas hal penting, memang sebaiknya melakukan komunikasi tatap muka.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Buku The Interpersonal Book

Tags

Terkini

Terpopuler