Hati-Hati! Jangan Curiga Berlebihan Sebab Bisa Jadi Salah Satu Tanda Gangguan Paranoid

18 September 2020, 15:09 WIB
Curiga berlebihan salah satu tanda gangguan paranoid. Foto Ilustrasi /klikdokter.com

GALAMEDIA - Boleh enggak ya kita curiga? Ternyata, sifat curiga dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya sah-sah saja. Namun, kalau sudah sampai ke tahap yang berlebihan, pasti akan sangat mengganggu.

Kecurigaan yang terlalu berlebihan kerap membuat seseorang takut dan waswas secara tidak wajar. Apakah ini masuk dalam kategori gangguan paranoid?

Pada dasarnya, seperti yang dilansir dari laman klikdokter.com, sifat curiga dalam batas yang wajar memiliki sisi positif. Menurut Psikolog, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., sikap curiga dapat membuat kita jadi lebih peduli dengan kondisi sekitar dan setiap tindakan yang akan dilakukan.

Baca Juga: Terbaru, Harga Emas Hari Ini, Jumat 18 September 2020. Harga Antam Retro dan Tabungan Emas Turun

Dengan begitu, setiap keputusan yang diambil sudah didasari berbagai pertimbangan. Hal yang jadi masalah bila sikap curiga tersebut sudah sangat berlebihan. Nyatanya, sifat curiga yang berlebihan termasuk dalam tanda gangguan paranoid!

“Bisa banget masuk dalam gangguan paranoid. Kalau kita punya kecurigaan yang tidak masuk akal dan berlangsung terus-menerus, bisa jadi paranoid,” ujar Ikhsan.

Beberapa contoh kecurigaan yang tidak masuk akal ialah seseorang merasa dikejar-kejar tanpa bukti atau alasan yang jelas, atau merasa ada orang yang ingin membunuhnya.

Namun, jangan langsung asal mendiagnosis terkena gangguan paranoid bila Anda atau orang di sekitar terbiasa bersikap curiga berlebihan.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Jumat 18 September 2020 di Indosiar

Ini karena Ikhsan mengingatkan perlu ada kriteria-kriteria lainnya untuk menentukan apakah seseorang benar mengidap gangguan paranoid atau tidak.

Beberapa ciri gangguan paranoid selain curiga berlebihan di antaranya yaitu:

Meragukan kesetiaan orang lain.
Sangat sensitif terhadap kritik.
Cepat marah dan memusuhi.
Sulit untuk relaks.
Senang menyendiri.

Jadi, belum tentu semua orang yang suka curiga berlebihan sudah pasti paranoid. Butuh pemeriksaan khusus dari ahli terkait.

Baca Juga: Resep dan Cara Masak Bakmi Godog Jawa, yang Kangen Yogja Ini Mie Spesial yang Bikin Ketagihan

Faktor Penyebab Sifat Curiga Berlebihan
Ikhsan menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang memiliki sifat curiga yang berlebihan.

Didikan dari orang tua yang terbentuk sejak kecil, misalnya sering memberi berbagai ancaman.
Pengalaman tidak menyenangkan, misalnya pernah dimanfaatkan oleh orang lain.
Mengalami trauma, contohnya kekerasan fisik ataupun seksual.
Memiliki masalah terkait attachment (keterikatan).

“Masalah attachment dikarenakan lingkungan yang tidak menyenangkan dan membuat ia sulit melalui masa stres dalam hidupnya. Ketika berada di lingkungan yang tidak nyaman, ia akan merespons negatif pemikiran dan perilaku orang lain, serta lebih rentan terhadap stres,” jelas Ikhsan.

Baca Juga: Ternyata, Meski Banyak Digunakan, Buff dan Scuba Tidak Direkomendasikan WHO. Ini Pilihan Maskernya

Selain itu, orang yang curiga berlebihan juga punya self-esteem yang rendah, sehingga mudah khawatir dengan lingkungan sekitar.
Bila terus dibiarkan, sifat tersebut akan mengganggu kehidupan sehari-hari, baik bagi individu maupun orang-orang di sekitarnya.

Bagaimana Cara Mengatasi Sifat Curiga yang Berlebihan?
Bagi Anda yang tidak mengidap gangguan paranoid namun sangat terganggu dengan sifat curiga berlebihan dan ingin mengatasi atau setidaknya mengendalikan, jangan khawatir karena ada cara-cara yang bisa dilakukan.

“Cari tahu dulu apa yang membuat diri kita curigaan akan suatu hal. Apakah karena kecemasan kita, atau karena takut ada sesuatu yang bisa mengancam harga diri kita?” tutur Ikhsan.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Jumat 18 September 2020 di Trans TV

Ia menyarankan, belajarlah untuk mengendalikan pikiran negatif. Caranya dengan melihat secara objektif fakta-fakta yang terjadi di lingkungan kita.

Misalnya, curiga teman akan berbicara tentang diri Anda tanpa sepengetahuan Anda. Nah, coba lihat selama ini teman tersebut apakah memang tipe yang membicarakan Anda saja atau orang lain juga.

“Coba tuangkan rasa cemas terhadap segala sesuatu hal ke dalam tulisan. Lalu, lakukan relaksasi pernapasan agar dapat lebih tenang sebelum mengambil keputusan,” lanjutnya.

Bila sudah sangat mengganggu dan tidak sanggup mengatasinya sendiri, jangan ragu untuk meminta bantuan psikolog.

Untuk pengidap gangguan paranoid yang sudah terdiagnosis, tentu membutuhkan terapi khusus untuk mengatasinya. Beberapa jenis obat juga mungkin akan diresepkan.***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler