Sering Memarahi Anak? Berikut Dampak Terhadap Anak

20 Maret 2024, 10:50 WIB
Berikut dampak dari memarahi anak./pexels.com @monstera production /

GALAMEDIANEWS - Ketika anak melakukan sebuah kesalahan, sebagian orangtua tanpa sada langsung memarahi anak.

Namun, tahukah ada dampak buruk yang bisa terjadi pada anak jika sering dimarahi? Seiring bertambahnya usia anak, ada saja tingkah laku yang bisa menguji kesabaran.

Baca Juga: 10 Lokasi Penukaran Uang Baru Kas Keliling BI Pintar di D.I. Yogyakarta, Berikut Link Pendaftaran dan Syarat

Apalagi di fase toodler. Toodler merupakan usia emas (golden age) usia 1 hingga 3 tahun, dimana pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara cepat dalam segala aspek.

Terkadang, wajar bila satu atau dua tingkah bisa membuat emosi orangtua jadi terpancing. Apalagi jika anak tidak bisa dinasihati dengan baik. Berikut dampak bila sering memarahi anak :

1. Anak akan menjadi people pleaser

People pleaser adalah istilah untuk menyebut seseorang yang selalu berusaha untuk menyenangkan dan memenuhi ekspektasi orang lain. Kondisi ini biasanya dipicu oleh berbagai fakta, mulai dari rasa tidak aman, (insecurity) hingga trauma di masa lalu.

Baca Juga: 10 Lokasi Penukaran Uang Baru Kas Keliling BI Pintar di Jawa Tengah, Link Pendaftaran, Syarat dan Ketentuan

2. Penakut

Ketika sering memarahi anak, anak mungkin akan diam. Namun, ia diam karena merasa takut dan terancam. Hal ini bisa menyebabkan anak menjadi pribadi yang penakut.

Selain itu, terlalu sering dimarahi juga bisa menurunkan rasa percaya diri, lantaran anak merasa apa yang ia lakukan selalu salah di mata orang tua.

3. Gampang marah

Ketika anak sering dimarahi secara terus-menerus, itu bisa menyebabkan anak memiliki masalah mental, dan perilaku di kemudian hari.

Anak bisa menjadi sosok yang lebih agresif. Selain itu, anak juga berpikir bahwa marah atau memaki menjadi respon yang normal saat menghadapi masalah.

4. Rentan depresi

Ketika anak dimarahi, orangtua akan serasa didengar. Tetapi nyatanya dengan dimarahi, anak melakukan apa yang diperintahkan kepadanya atas dasar rasa takut, bukan karena menghargai. Prilaku ini bisa dikatakan seperti bullying.

Baca Juga: 7 Lokasi Penukaran Uang Baru Kas Keliling BI Pintar di Jawa Barat, Berikut Link Pendaftaran, Syarat, Ketentuan

Ibu mesti ingat, bahwa membentaknya mungkin hanya 10 detik, tetapi efek untuk anak akan seumur hidup. Jika mau marah, beri jeda. Tahan beberapa detik, lakukan tarik nafas, supaya emosi tidak langsung meluap.

Jika emosi memuncak, duduklah. Bila perlu minum atau dengar musik, agar fisik dan pikiran kita teralihkan. Jika kelepasan memarahi anak, maka minta maaflah.

Memarahi anak bukan sama sekali tidak boleh, tetapi kita juga harus tau, kapan kita harus marah, serta batas untuk berhenti marah.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: instagram @nasihat_istrisholehah

Tags

Terkini

Terpopuler