Network
GALAMEDIANEWS – Saparatis Nigeria Boko Haram kembali melakukan penculikan terhadap 287 anak sekolah di Kota Kuriga Nigeria Barat laut. Aksi penculikan hanya selang seminggu setelah aksi penculikan 200 orang anak.
“Ini adalah penculikan massal kedua di negara Afrika Barat tersebut dalam waktu kurang dari seminggu. Kami akan memastikan bahwa setiap anak akan kembali. Kami bekerja sama dengan badan keamanan,” kata Uba sani, Gubernur Kaduna.
Insiden penculikan pertama terjadi seminggu lalu saat 200 orang pengungsi korban kekerasan yang sedang mencari kayu bakar. Mereka yang diculik sebagian besar perempuan dan anak-anak yang menjadi pengungsi akibat kekerasan di Nigeria timur laut.
Kemudian pada Rabu orang-orang bersenjata menyerang sekolah ketika para siswa sedang berada di tempat berkumpul untuk salat subuh sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Menurut saksi mata, salah satu siswa ditembak oleh orang-orang bersenjata dan sedang dirawat di Rumah Sakit Birnin Gwari.
Baca Juga: Diplomat Nigeria Dapat Perlakuan Brutal dari Petugas Imigrasi, Fadli Zon: Beda dengan TKA China
Penduduk setempat menyalahkan insiden sebelumnya pada pemberontak ekstremis Boko Haram, yang melancarkan pemberontakan di Borno pada tahun 2009 dalam upaya untuk menegakkan interpretasi radikal mereka terhadap hukum Islam di wilayah tersebut.
“Jumlah pasti orang yang diculik masih belum diketahui tetapi diperkirakan lebih dari 200 orang. Ada sejumlah korban yang akhirnya dibebaskan” kata Mohamed Fall koordinator kemanusiaan PBB untuk Nigeria dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari situs berita ArabNews.
Disampaikan Mohamed Fall, serangan serta penculikan merupakan pengingat nyata bahwa perempuan dan anak perempuan adalah pihak yang paling terkena dampak konflik. “Tindakan kekerasan terhadap warga yang sudah mengalami trauma ini menyinggung rasa kemanusiaan kita bersama,” kata Mohamed Fall.
Baca Juga: Anak Diculik Massal dari Sekolah, Orangtua 300 Murid SMP di Nigeria Mengaku Berserah pada Allah SWT
Setidaknya 35.000 orang telah terbunuh dan lebih dari dua juta orang mengungsi akibat kekerasan yang dilakukan kelompok Boko Haram dan faksi separatis yang didukung oleh kelompok ISIS.
