GALAMEDIA - Ratusan orangtua yang putus asa, berkumpul di sekolah menengah Government Science School Nigeria sejak hari Minggu. Mereka memohon pada pihak berwenang untuk menemukan ratusan siswa laki-laki yang diculik kawanan bersenjata.
Sementara angka pasti belum terungkap, lebih dari 300 siswa sekolah sains khusus laki-laki di Kankara, Katsina dinyatakan hilang setelah diangkut paksa penculik bersenjata AK-47 pada Jumat malam.
Baca Juga: Soal Rekonstruksi Kasus Penembakan 6 Anggota FPI Bareskrim, Komnas HAM: Itu Kan Versi Mereka
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Senin (14 Desember 2020) Indonesia, salah seorang orangtua, Abubakar Lawal rela menempuh jarak dari rumahnya di Zaria sejauh 120 km.
Dua dari tiga putranya yang bersekolah Government Science School termasuk di antara yang hilang. Seperti yang lainnya ia mengaku pasrah pada-Nya.
"Sejak kemarin aku di sini, berdoa semoga Allah menyelamatkan anak-anak kami," katanya pada kantor berita Reuters dari luar halaman sekolah yang berdebu.
Salah satu putranya yang hilang, Buhari yang berusia 17 tahun dinamainya seperti nama sang presiden, Muhammadu Buhari, yang berasal dari Katsina.
Baca Juga: Ini 8 Manfaat Bawang Merah, Bisa Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh, Cocok Dikonsumsi Saat Pandemi
Sementara itu, seorang siswa Yahaya (17) kepada Reuters mengaku berhasil melarikan diri pada hari Sabtu. Dia tak memberitahu nama lengkapnya karena takut akan pembalasan dari pelaku.
Dia menyelinap saat para penculik memindahkan para korban ke berbagai lokasi berbeda di hutan dekat sekolah.
“Aku bertemu seorang warga dengan sepeda motor yang membawaku ke desa terdekat. Dari sana aku dibawa ke Kankara," katanya.
Baca Juga: Ma'ruf Amin: Tak Cuma Saat Pandemi, PHBS Harus Jadi Budaya dan Gaya Hidup Baru
Terakhir uru bicara Presiden Buhari, Garba Shehu mengeluarkan pernyataan yang menyebut pasukan militer yang didukung kekuatan udara, telah menemukan kantong bandit bersenjata di hutan Zango dan Paula, Kankara. Baku tembak terjadi dalam operasi yang sedang berlangsung.
“Doa kami bersama keluarga siswa, otoritas sekolah dan mereka yang terluka.”
Tidak disebutkan apakah ada siswa yang diselamatkan atau berapa persisnya siswa yang telah diambil paksa ataupun jumlah siswa yang biasanya bersekolah.
Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Penuhi Panggilan Komnas HAM
Juru bicara negara Abdul Labaran mengatakan pihak berwenang tidak akan beristirahat sampai anak-anak itu ditemukan. Ia menambahkan kepala militer dan intelijen berada di Kankara untuk memimpin penyelamatan.
Pihak pemerintah sejauh ini mengonfirmasi 321 siswa hilang tetapi ditambahkan kemungkinan ada beberapa di antaranya yang pulang ke negara bagian lain.
Juru bicara kepolisian Katsina, Gambo Isah sebelumnya menyebutkan total anak yang hilang sekitar 400 dan diperkirakan ada 600 anak laki-laki yang bersekolah.