GALAMEDIA - Pada pencairan dana BLT BPJS Ketenagakerjaan gelombang 2, ada 5 rekening yang tidak akan ditransfer.
Rekening yang tidak akan ditransfer tersebut, adalah rekening yang bermasalah.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menuturkan, 5 rekening tersebut merupakan rekening yang selama ini menghambat proses pencairan dana BLT BPJS Ketenagakerjaan gelombang 1. Sehingga hal itu juga berlaku pada gelombang 2.
Baca Juga: Penyebab Punahnya Megafauna Asia Tenggara Ternyata Bukan Manusia
5 rekening berikut ini dipastikan dana BLT BPJS Ketenagakerjaan gelombang 2 tidak akan dicairkan, diantaranya:
1. Rekening tidak sesuai NIK
2. Rekening yang sudah tidak aktif
3. Rekening pasif
4. Rekening yang tidak tercatat
5. Rekening telah dibekukan oleh Bank
Baca Juga: Koleksi Kesayangan Pangeran William, Meghan Markle Pamer Warisan Tak Ternilai Mendiang Putri Diana
Karena itu pihaknya meminta calon penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan gelombang 2 mengetahui dan mengecek rekening yang didaftarkan.
Untuk memastikan pekerja juga bisa mengecek di link yang sudah disiapkan pemerintah melalui Kemnaker, yakni:
1. https://bsu.kemnaker.go.id
2. https://kemnaker.go.id
3. https://account.kemnaker.go.id/auth/login
4. Login melalui BPJSTK Mobile
5. Login melalui Website Website sso.bpjsketenagakerjaan.go.id.
Baca Juga: Dukung Khabib Nurmagomedov Menang, Ronaldo Sebut Insya Allah
Seperti diketahui, Kemnaker telah menyalurkan BLT BPJS tahap 1 kepada 2.485.687 penerima atau 99,43 persen dari total penerima 2,5 juta.
pada tahap 2, Kemnaker telah mencairkan BLT BPJS kepada 2.981.553 penerima atau 99,38 persen dari total 3 juta penerima.
Lalu untuk tahap 3 pencairan BLT BPJS telah mencapai 3.476.361 penerima atau 99,32 persen dari total 3,5 juta penerima.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Wilayah di Jabar Dilanda Hujan Lebat Hari Ini, Bandung Salah Satunya
Selanjutnya pada tahap 4 pencairan BLT BPJS baru mencapai 2.579.703 penerima atau 97,20 dari total penerima 2,65 juta.
Terakhir pada tahap 5 pencairan BLTS BPJS Ketenagakerjaan mencapai 427.016 penerima atau 69,03 persen dari total penerima 618.588 orang.***