Network
GALAMEDIA - Seiring dengan maraknya game online, bukan hanya undian berhadiah yang bermunculan.
Namun, penipu juga menyamar sebagai penjual voucher game atau diamond. Modus yang sering terjadi adalah akun bodong di media sosial yang menawarkan voucher games atau isi ulang (top up) dengan harga yang sangat murah.
Setelah mendapat kiriman uang dari korban, penipu akan menghilang dan memblokir nomor korban.
Baca Juga: Disdik Jabar Pastikan Belajar Tatap Muka Digelar Januari 2021, Siswa Hanya 4 Jam di Sekolah
GoPay mengutip Kajian Peningkatan Kompetensi Keamanan Digital di Indonesia: "Analisis Fenomena Penipuan dengan Teknik Rekayasa Sosial dari Centre for Digital Society Universitas Gadjah Mada".
Dikutip dari Antara, penipuan yang terjadi di dunia maya seringkali menggunakan teknik social engineering atau manipulasi psikologis.
Teknik tersebut mencari celah dari kelemahan manusia yang mudah percaya dan terpedaya. Korban bisa tertipu salah satunya karena tingkat literasi digital masyarakat yang rendah mengenai keamanan saat menggunakan teknologi digital.
Baca Juga: Ini Daftar Rest Area di Jabar Tempat Rapid Test Antigen, Wisatawan Wajib Ikut
Penipuan voucher game melalui media sosial sebenarnya masih bisa dihindari selama pengguna waspada.
