Stop Jantuhkan Mental Anak dengan Kata-Kata Toxic Ini, Biasakan Positive Talk Supaya Anak Lebih Percaya Diri

- 1 Februari 2021, 15:52 WIB
Stop jatuhkan mental anak dengan kata-kata toxic. Foto ilustrasi
Stop jatuhkan mental anak dengan kata-kata toxic. Foto ilustrasi /PIXABAY/Koko Coley/

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membuat anak mengomunikasikan apa masalahnya. Anda pun dapat menemukan cara untuk membantu menyelesaikannya.

3. "Kamu Masa Mengerjakan Soal yang Mudah seperti Itu Saja Tidak Bisa."
Menurut psikolog Ikhsan, kalimat di atas mengecilkan kemampuan anak. Pada akhirnya, mereka bisa jadi tidak percaya diri atau berbuat curang saat mengalami kesulitan.

Alih-alih melontarkan kalimat tersebut, lebih baik katakan: "Kamu pasti bisa mengerjakan soal itu. Lain kali, lebih teliti, ya."

Baca Juga: Wajib Tahu! Ibu Hamil Minum Obat Sakit Kepala Paraceramol Boleh Nggak? Boleh Asal....

4. "Kan Sudah Dibilang Jangan Sama Mama, Kenapa Masih Kamu Lakukan Sih, Bandel Banget!"
Masa kanak-kanak adalah waktu untuk mengeksplorasi segala sesuatu. Mengatakan kalimat tersebut justru mengganggunya saat sedang giat mencari tahu hal baru. Lebih baik katakan: "Hati-hati, ya, lain kali dalam melakukan sesuatu."

5. "Begitu Saja Tidak Bisa, Sini Dibantu Sama Mama."
Ikhsan menjelaskan, “Kalimat ini jelas bisa membuat anak jadi manja atau jadi tidak percaya diri." Ketimbang berkata demikian, motivasi si kecil dengan mengatakan: "Ayo! Kamu pasti bisa."

6. "Papa/Mama Kecewa Sama Kamu."
Jika anak melakukan sesuatu yang tidak disukai, Anda bisa marah dan ingin mengatakan kalimat menjatuhkan mental di atas. Namun, si kecil bisa saja benar-benar percaya kalau dia sudah mengecewakan orangtuanya.

Daripada mengatakan kecewa pada anak, lebih baik katakan: "Papa/mama tidak senang dengan apa yang kamu lakukan. Jangan diulangi lagi, ya."

Baca Juga: Quran Surat At Tin: Arab, Latin, dan Terjemahnya, Yuk Tingkatkan Bacaan Alqurannya

7. "Kamu Masih Anak-anak dan Papa/Mama Sudah Dewasa. Jadi Saya yang Benar."
Hal ini adalah logika keliru yang membuat anak makin sulit memahami sesuatu. Kalimat ini hanya membuat si kecil menyadari perkataan atau pendapat mereka tidak penting karena masih anak-anak.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x