7 Wanita Hebat dan Berpengaruh Sepanjang Masa Karena Prestasi, Karya, Perjuangan, dan Kepedulian kepada Sesama

- 15 Februari 2021, 13:23 WIB
https://www.biografiku.com/biografi-ra-kartini/
https://www.biografiku.com/biografi-ra-kartini/ /https://www.biografiku.com/biografi-ra-kartini//

Dari pernikahannya tersebut Putri Diana dikaruniai dua orang putra, Pangeran William dan Harry. Berbeda dengan putri pada umumnya, ia berkarisma, rendah hati, memiliki jiwa sosial yang tinggi dan sering membantu kaum yang lemah.

Tetapi Putri yang memesona ini wafat di usia yang masih cukup muda yaitu 36 tahun pada 31 Agustus 1997 karena kecelakaan lalu lintas di Paris.

Baca Juga: MUI Diminta Blokir Penceramah Yahya Waloni, Dewi Tanjung: Sangat Mempermalukan dan Merugikan Agama Islam

4. Bunda Teresa
Ibu Teresa (1910-1997) adalah seorang biarawati Albania dan pekerja amal. Ia mengabdikan hidupnya untuk melayani orang miskin dan perlahan ia menjadi ikon dunia untuk pelayanan tanpa pamrih kepada orang lain. Ia secara pribadi, merawat ribuan orang sakit dan sekarat di Calcutta. Pada tahun 1979, Ibu Teresa dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian.

5. Florence Nightingale
Florence Nightingale adalah pelopor perawat modern, penulis, dan ahli statistik. Ia lahir di Florence, Italia, pada 12 Mei 1820. Dunia mengenangnya sebagai “The Lady With The Lamp” (Wanita Berlampu) karena jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada masa Perang Krimea, di Semenanjung Krimea, Rusia.

6. Rosa Parks
Rosa Parks, seorang perempuan sederhana yang pada tanggal 1 Desember 1955 melakukan perbuatan berani yang mengubah cara warga Amerika berhubungan satu sama lain.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 15 Februari 2021, Orang Inilah yang Menculik Nana

Selagi naik sebuah bus, yang memisahkan tempat duduk untuk warga kulit putih dan kulit berwarna, di Kota Montgomery, ibukota negara bagian Alabama, supir bis itu minta agar Rosa Parks pindah ke tempat duduk di belakang, yang disediakan untuk orang kulit berwarna.

Ketika ia menolak pindah, Rosa Parks ditangkap polisi, diadili dan dinyatakan bersalah melanggar undang-undang pemisahan ras yang berlaku waktu itu.

Bertahun-tahun kemudian, Rosa Parks menjelaskan, “Saya tidak mau duduk di belakang. Menurut saya, saya tidak harus duduk di belakang. Saya berpendapat, peraturan itu tidak layak.”

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah