Suka Mendengkur saat Tidur, Ini Ternyata penyebabnya

- 17 Februari 2021, 12:38 WIB
Ilustrasi tidur.
Ilustrasi tidur. /- Foto : Freepik/

"Karena itu terbuka, aliran melalui jalan napas itu tidak turbulen, jadi udara bergerak tanpa banyak suara," kata Morgenthaler.

Tetapi saat Anda tidur, refleks itu tidak sekuat itu. Jalan napas bagian atas cenderung kolaps sebagian, dan pernapasan menjadi lebih berisik.

Baca Juga: Marie Thomas, Selain Dokter Perempuan Pertama Asli Indonesia juga Mendalami Obstetri dan Ginekologi

Tidur, terutama selama gerakan mata cepat (REM), juga menyebabkan penurunan otot di sekitar jalan napas.

Dengan kata lain, otot-otot yang menopang jalan napas mengendur, sehingga saluran pernapasan mengecil. Ketika jalan napas semakin sempit, kecepatan udara yang melewatinya meningkat. Udara semakin bergetar dan menghasilkan lebih banyak suara.

“Kesempitan juga berarti napas Anda menjadi cepat dan dangkal. Rata-rata orang mengambil sekitar 14 napas per menit saat terjaga dan 15 atau 16 saat tidur,” kata Morgenthaler.

Baca Juga: Ajari Fadjroel Rachman Cara Tafsirkan Pertanyaan JK Soal Kritik, Tifatul Sembiring: Gini Ya Biar Nggak Bebal

Meskipun bernapas lebih sering saat tidur, sebenarnya itu mengurangi oksigen dan mengeluarkan lebih sedikit karbondioksida karena kebutuhan tubuh akan ventilasi tidak setinggi saat bangun.

Saluran napas bisa menjadi sangat sempit sehingga tidak mungkin bernapas, dan orang tersebut bangun untuk menghirup udara. Bahkan pada orang tanpa sleep apnea, jalan napas bisa menyempit hingga empat kali per jam.

Ketika itu terjadi lebih sering, itu menjadi apnea tidur obstruktif. Menurunkan berat badan seringkali merupakan pengobatan yang efektif karena kelebihan lemak di sekitar saluran napas dapat menghalangi pernapasan. ***

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x