Pembuatan Film 'Arif dan Halimah' Usung Budaya Melayu Riau

- 13 Maret 2021, 16:01 WIB
Sutradara senior, Dedi Setiadi (tengah) Produser Ramzi Umar, (Kanan) dan Kepala Anjungan Riau TMII, Dr. H. Zulfikar M.Si, M.Hum (kiri).
Sutradara senior, Dedi Setiadi (tengah) Produser Ramzi Umar, (Kanan) dan Kepala Anjungan Riau TMII, Dr. H. Zulfikar M.Si, M.Hum (kiri). /

"Tabak itu adalah nilai kebiasaan. Adat istiadat Melayu yang dilakukan turun-temurun. Mengapa kita tonjolkan Tabak? Karena dalam suasana pandemi bagi masyarakat Melayu solusinya tiada lain adalah kebersamaan. Itulah filosofi Tabak," rincinya.

Baca Juga: Sedang Berlangsung, Ini Link Live Streaming Latih Tanding Persib Vs Tim PON Jabar

Sinopsis Film 'Arif dan Halimah'
Film 'Arif dan Halimah' adalah kisah cinta yang akan merubah pandangan tentang makna sebuah cinta. Balada cinta dengan adab Melayu yang diyakini akan mengubah pandangan hidup tentang makna cinta yang sebenarnya .

Film diawali dengan suasana camping yang dilakukan tokoh Arif di suatu tempat di Riau. Arif adalah seorang pecinta alam dan penggiat lingkungan hidup yang sangat bersemangat, supel, humoris tapi tegas. Dia selalu turun ke lapangan untuk menyelesaikan berbagai persoalan tentang lingkungan hidup.

Suatu hari Arif secara kebetulan bertemu dengan seorang mahasiswi bernama Halimah anak pengusaha bernama Pak Zulfikar. Saat Halimah melakukan observasi tugas kampus, Halimah kenal dan akhirnya akrab dengan Arif. Karena sering bertemu maka tumbuhlah benih-benih cinta antara keduanya.

Cerita film ini diakhiri Halimah meneruskan kuliah ke luar negeri. Sementara Arif menjadi penggiat lingkungan profesional.

Walau saling jatuh cinta namun Arif dan Halimah belum sempat mengutarakan isi hatinya. Hingga di ujung waktu Halimah melanjutkan kuliah ke luar negeri, Halimah tetap mengharapkan Arif menjadi kekasihnya.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x