Kisah Sahabat Nabi : Ikrimah bin Abu Jahal, Sang Pencetus Pasukan Berani Mati

- 16 Maret 2021, 14:09 WIB
 Ilustrasi via tarbawiyah.
Ilustrasi via tarbawiyah. /files.wordpress.com

GALAMEDIA - Ikrimah bin Amr bin Hisyam adalah putra dari dedengkot Quraisy. Ayahnya lebih dikenal dengan nama Abu Jahal ketimbang namanya Amr bin Hisyam.

Saat itu Kekuatan Romawi yang jumlahnya mencapai setengah juta orang berhasil mengepung pasukan kaum muslimin dari berbagi arah dan siap utk menghancurkan.

Melihat kondisi genting yangg sedang dihadapi pasukan kaum muslimin, Ikrimah bin Abi Jahal sebagai salah satu prajurit mengangkat pedangnya dan membuat keputusan yang sangat sulit bagi siapapun. Ya, beliau memutuskan untuk berjuang hingga mati menghadapi pasukan Romawi.

Suaranya yang lantang menggelegar bagaikan petir memanggil pasukan muslimin,
"Wahai kaum muslimin, siapakah diantara kalian yang siap sumpah setia untuk berperang hingga titik darah penghabisan?"

400 orang sukarelawan merapat mendekati Ikrimah. Merekalah yang dalam sejarah dikenal dengan "Pasukan Berani Mati"

Baca Juga: Keren! Makanan dan Minuman Asal Indonesia Mendunia di Jepang hingga Raup Transaksi Dagang Rp 173 Miliar

Melihat situsi seperti itu, Khalid bin Al-Walid bergegas mendekati Ikrimah dan berusaha untuk mencegah agar tidak mengorbankan dirinya.

Ikrimah menatap tajam Khalid. Keningnya memancarkan sinar sambil berkata kepada Khalid,

"Biarkan aku mengambil keputusan ini wahai Khalid. Engkau telah lebih dahulu melakukan banyak kebaikan bersama Rasulullah. Sedangkan Aku dan Ayahku adalah orang yang paling keras menentang Rasulullah. Biarkan Aku menebus kesalahan masa laluku. Dahulu aku memerangi Rasulullah dalam berbagai peperangan, apakah hari ini aku harus lari dari kepungan Romawi?! Hal ini tdk boleh terjadi."

Pasukan Romawi dikejutkan dengan pergerakan Pasukan berani mati yang dipimpin Ikrimah yang bergerak maju bagaikan singa yang sedang mengamuk menyerang mematahkan leher mereka.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 16 Maret 2021: Tegang! Dewa Jujur Ke Keluarga Buwana Tentang Kehamilan Alya

Sukarelawan pasukan berani mati terus maju merangsek bergantian membuyarkan konsentrasi ribuan pasukan kekaisaran Romawi yang mengepung pasukan muslimin.

Ikrimah bin Abi Jahl yang memimpin pasukan berani mati terus maju hingga jantung kekuatan pasukan Romawi untuk mematahkan pengepungan.

Tindakan patriot Ikrimah dan pasukan berani mati membuat pasukan Romawi ketar ketir.
Komandan perang Romawi memerintahkan agar seluruh anak panah diarahkan kepada pasukan berani mati yang terus merangsek maju tanpa takut mati.

Kuda yang ditunggangi Ikrimah limbung dan terjatuh karena banyaknya anak panah yang bersarang ditubuhnya. Ikrimah melompat dari punggung kudanya dan terus menerjang puluhan ribu pasukan Romawi dengan pedangnya.

Setelah kuda Ikrimah mati, pasukan Romawi mengarahkan anak panahnya ke jantung Ikrimah.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 16 Maret 2021: Syok! Mama Rosa Temukan Surat Perjanjian Aldebaran dan Andin

Pasukan berani mati yang telah bersumpah setia, ketika menyaksikan tindakan heroik Ikrimah langsung menyusul komandan pasukan berani mati demi meraih kematian di jalan Allah sebagaimana yang telah mereka ucapkan dalam janji setia.

Pasukan Romawi hampir tidak percaya dengan pemandangan yang ada di hadapan mereka. 400 orang pasukan berani mati kaum muslimin yang telah sumpah setia terus maju dan rela menjemput kematian. Allah telah menjadikan hati pasukan Romawi gentar dan ketakutan.

Pasukan Romawi mundur kebelakang melarikan diri. Teriakan takbir yang diteriakkan pasukan berani mati telah membuat pasukan Romawi kocar kacir, sehingga pengepungan terhadap pasukan kaum muslimin dapat diakhiri.

Khalid Bin Walied bergegas mencari sepupunya, Ikrimah bin Abi Jahal di tengah korban yang bergelimpangan. Tubuh Ikrimah ditemukan tergeletak dan bersimbah darah, tidak jauh dari Al Harits bin Hisyam dan Ayasy bin Abi Rabiah yang juga terluka parah.

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Sebut Wacana Presiden 3 Periode Seperti Isu PKI: Mereka Ciptakan, Sebarkan dan Kecam Sendiri

Dalam rintihannya Al Harits bin Hisyam meminta seteguk air. Namun sebelum meminumnya, ia melihat Ikrimah bin Abi Jahal yang terbaring lemah tidak jauh darinya. Al Haris mengatakan kepada orang yang membawa air, "Berikan air itu pada Ikrimah, karena ia lebih haus dariku."

Lalu ketika pembawa air mendekati Ikrimah dan akan meneguknya, Ikrimah melihat Ayasy yang tidak jauh darinya. Ikrimah meminta pada pembawa air agar memberikan air kpd Ayasy terlebih dahulu.

Namun Ayasy menolak untuk meminum air yang dibawakan untuknya sambil mengatakan, "Aku tidak akan meminum air itu sampai saudaraku yang meminta pertama kali meminum nya."

Baca Juga: Pemerintah Harus Uji Kualitas Vaksin Hadapi Mutasi Covid-19 B117

Maka orang yang membawa air kembali ke tempat Al Harits bin Hisyam. Namun sayang, ia mendapati Al Harits telah menghembuskan nafas terakhirnya. Saat mereka menengok Ikrimah, Ikrimah pun telah tiada. Air pun dibawa ke Ayasy, namun Ayasy sudah tidak bergerak.***

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah