Drayang The Movie 'Kijang Kencana' Mengelaborasi Gagasan Agar Tetap Survive

- 29 Maret 2021, 15:09 WIB
Sanggar Swargaloka mengantarkan karya mutahirnya, Drayang The Movie bertajuk 'Kijang Kencana'./istimewa
Sanggar Swargaloka mengantarkan karya mutahirnya, Drayang The Movie bertajuk 'Kijang Kencana'./istimewa /

Tak hanya wujudnya yang indah, dia bisa bernada dengan lagu yang memesona. Kemunculannya di tengah hutan Dandaka menyihir Dewi Sinta hingga mengabaikan keselamatannya.

Bathara Saverigadi Dewandoro, koreografer dan sutradara film teater ini, mengatakan bahwa di film ini, dasar gerak tari tradisi menjadi pijakan utama dalam mengembangkan garapan tari, baik untuk gerak tari tokoh maupun tari kelompok.

Baca Juga: Pendiri Demokrat Bongkar Misteri KLB Deli Serdang: Mereka Bertentangan dengan Garis Ideologi Partai

"Kami mencoba menyampaikan nilai-nilai dari cerita pewayangan dengan garapan yang dikemas lebih atraktif dengan nafas lokal yang kental. Drayang kali ini digarap berbeda dengan pendekatan layaknya film," ujarnya.

Sutradara dan penata tari yang sudah belasan kali keliling dunia mengenalkan potensi seni dan budaya Indonesia ini berharap karya ini dapat menjadi alternatif tontonan yang baru bagi masyarakat Indonesia.

"Tontonan dan tuntunan dengan latar belakang kisah pewayangan. Berlatar belakang seni tradisi nusantara. Dimainkan oleh anak-anak muda," ujarnya.

Baca Juga: Bukan Remaja Biasa, Lima Calon Ratu Penguasa Monarki Eropa Siap Catat Sejarah

Swargaloka Usung Seni Tradisi
Sanggar Swargaloka sendiri adalah organisasi nirlaba yang mengusung budaya tradisi sebagai dasar berkesenian. Budaya tradisi begitu menarik untuk dipelajari dan dikembangkan.

"Tidak hanya sebatas seni gerak, tapi juga seni lainnya. Kekayaan tradisi nusantara begitu berlimpah dan tak pernah ada habisnya untuk digali," ujar Dewi Sulastri.

Drayang The Movie 'Kijang Kencana', kata pendiri Yayasan Swargaloka, yang berperan sebagai Pendongeng dan Ibu Kalamarica dalam film teater ini, dikemas lebih universal.
"Bagaimana menyajikan budaya tradisi dengan konsep multi media agar lebih mudah diterima semua umur. Tetap actual di setiap jaman, diberbagai kelompok golongan strata ekonomi dan jenjang pendidikan," jelasnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x