Tak Disadari! Mahluk Mengerikan Tak Kasat Mata Ini Ternyata Hidup dan Berkembang Biak di Wajah Kita

- 7 April 2021, 20:01 WIB
Iluatrasi - Wajah
Iluatrasi - Wajah /Pexels/Shiny/

GALAMEDIA - Sejak pertama diturunkan ke bumi, manusia meyakini bahwa interaksi mereka hanya sebatas dengan apa yang mereka lihat melalui mata telanjang.

Mereka tidak sadar bahwa di luaran sana masih banyak makhluk hidup lainnya yang sama-sama menempati bumi ini, mungkin bisa jadi makhluk tersebut hidup berdampingan dengan kita yang akhirnya terjadi interaksi yang saling memanfaatkan atau membahayakan.

Dijelaskan dengan potongan QS. An-Nahl : 8.

“Dan Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui” menjelaskan bahwa Allah menciptakan keberadaan makhluk-makhluk di kehidupan yang sebelumnya manusia tidak mengetahuinya. Manusia masih mencari kebenarannya, sampai pada akhirnya ditemukanlah alat mikroskop yang dapat membesarkan objeknya ratusan juta lebih besar dari ukuran aslinya.

Baca Juga: Moeldoko Gak Tau Malu, Rachland Nashidik: Kalau Mau Jadi Ketum Demokrat Rebut Hati Kader-kadernya

Seperti binatang satu ini, sangat dekat dengan kita namun kita tidak mampu melihatnya, mereka adalah microscopic mites atau tungau mikroskopis, makhluk berkaki delapan yang mirip laba-laba ini ada pada wajah kalian. Hampir seluruh wajah manusia didiami hewan mikroskopis yang satu ini.

Hidup mereka berjalan-jalan santai menyusuri kulit kalian yang berminyak, bahkan ada yang sedang merambat di bulu mata. Pada sebagian kasus mereka dapat merugikan. Tungau ini juga ada di kulit hewan peliharaan kalian.

Tungau ini disebut dengan Demodex Trombidiformes. Sejauh ini, tungau tersebut bisa dibilang hampir tidak berbahaya, justru mereka bisa menguntungkan untuk untuk kita.

Ada dua spesies tungau yang menumpang di wajah kita, yakni Demodex folliculorum dan Demodex brevis.

Baca Juga: Makanan Kaleng Asal Thailand Dapat Menularkan Virus AIDS? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Demodex ini memiliki empat pasang kaki seperti laba-laba dan gemuk di dekat kepalanya, tubuh mereka memanjang hampir seperti cacing.

Di Bawah lensa mikroskop mereka terlihat seperti sedang berenang di lautan minyak di wajah kita, lambat dan berat. Kedua spesies Demodex hidup ditempat yang sedikit berbeda.

Demodex folliculorum, hidup di folikel rambut serta pori-pori sedangkan Demodex brevis lebih memilih untuk menetap di area wajah yang lebih dalam umumnya di kelenjar sebasea yang berminyak.

Dibandingkan dengan tubuh yang lain, wajah memiliki pori-pori yang sangat besar dan mengandung kelenjar sebasea yang sangat banyak, kelenjar tersebut adalah kelenjar penghasil sebum atau minyak.

Baca Juga: Masya Allah! Daun Telinga Putra Zaskia Sungkar-Irwansyah Jadi Sorotan, Netizen: Telinganya Lafadz Allah

Lantas mengapa makhluk kecil tersebut memilih hidup di wajah kita semua? Simak penjelasannya.

Sebagian besar kulit kita ditutupi bulu tipis yg disebut rambut velus. Setiap rambut ini tumbuh di folikelnya sendiri, dan disini lah tungau ini hidup bersandar di batang rambut dimana kita tidak dapat melihatnya.

Demodex ini hidup dengan memakan sebum yang terdapat pada wajah kita, pada bagian bagian tertentu seperti mata, hidung dan mulut mungkin memiliki konsentrasi demodex yang lebih tinggi.

Masa hidup Demodex ini sekitar kurang lebih dua minggu, hidup mereka memang di dalam pori-pori. Namun, ketika malam hari kamu sedang tertidur mereka akan keluar dari zona nyaman, merangkak keluar ke permukaan kulit kita untuk kawin dan akan kembali kedalam untuk bertelur.

Baca Juga: SBY Seperti 'Barang Bagus', Marzuki Alie: Tanpa Bisa Memasarkan, Barang Bagus Belum Tentu Dikenal Pasar!

Demodex ini tidak memiliki anus, mereka akan membawa kotoran mereka dalam tubuh mereka dan setelah dua minggu mereka mati, limbah yang ada di tubuh mereka akan terurai di wajah kita.

Satu hal yang dikaitkan dengan hewan ini, yakni gangguan kulit yang disebut rosacea. Gejalanya dimulai dengan kemerahan, bintik-bintik dan sensasi terbakar.

Penelitian menyebutkan bahwa, Orang yang menderita rosacea cenderung memiliki lebih banyak Demodex, yang biasanya untuk kulit normal kita memiliki 1-2 ekor Demodex/cm2 pada kulit, sedangkan yang menderita rosacea memiliki 10-20 ekor Demodex/cm2 pada kulit.

Kita tidak terlahir dengan membawa Demodex, orang tua kitalah yang menularkannya, lalu orang tua kita mendapatkannya dari kakek nenek kita begitu seterusnya.

Ada pelajaran sederhana disini, kalian adalah komunitas yang berjalan dan berbicara, kalian adalah ekosistem yang menyatu dalam satu tubuh.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x