Bak Masa Penjajahan, Berikut 5 Negara yang Menguasai Kekayaan Alam Indonesia

- 15 April 2021, 14:24 WIB
Tambang Freeport -  Bak Masa Penjajahan, Berikut 5 Negara yang Menguasai Kekayaan Alam Indonesia
Tambang Freeport - Bak Masa Penjajahan, Berikut 5 Negara yang Menguasai Kekayaan Alam Indonesia /ANTARA FOTO

GALAMEDIA – Indonesia terkenal akan kekayaan alamnya yang berlimpah.

Namun, kekayaan alam Indonesia ini belum maksimal dimanfaatkan oleh pemerintah untuk memenuhi kesehjateraan rakyatnya.

Dibalik itu, ada sejumlah negara yang mencoba memanfaatkan kekayaan alam Indonesia untuk kepentingan serta keuntungan negaranya.

Bahkan, menurut sejarah, penjajah datang ke negeri kita karena kekayaan alam Indonesia yang begitu berlimpah.

Dikutip melalui YouTube Fakta Populer, berikut lima negara yang menguasai kekayaan alam Indonesia.

Baca Juga: Pentolan Bonek Sentil Valentino Simanjuntak: Bukan SH MH yang Mampu Mengubah Dunia dan Peradaban Menjadi Lebih

1. Inggris

Negara pertama yang menikmati hasil kekayaan alam Indonesia adalah Inggris.

British Petroleum (BP) adalah operator lama sektor migas di Indonesia.

BP sendiri mengelola blok gas tangguh di Papua lewat anak perusahaan BP Berau Ltd, investasi terbaru perusahaan asing asal Inggris ini di blok tersebut mencapai 12,1 miliar dolar AS.

BP mengelola blok tangguh dengan 60 persen jatah mereka dan sudah bisa mengekspor ke Asia Pasifik.

Sementara 40 persen disalurkan ke Indonesia. Pasokan gas yang dibutuhkan PLN juga akan disalurkan oleh BP.

Bahkan, kabarnya perusahaan dan investor lain asal Inggris sedang mengincar sektor sumber daya strategis lain, khususnya industri ramah lingkungan.

Baca Juga: Publik Inggris Mengharu Biru, Kate Middleton Rilis Foto Langka Ratu dan Pangeran Philip Bersama Semua Cicit

2. Prancis

Berikutnya Prancis, perusahaan migas asal negeri anggur, Total sudah bermitra cukup lama dengan pemerintah Indonesia.

Perusahaan Total mengelola blok migas Mahakam di Kalimantan Timur.

Total bekerja sama dengan Inpex Coorporation dalam mengelola blok Mahakam.

Total sendiri mengendalikan 50 persen saham di blok tersebut.

Pada 2013, Total memproyeksikan, blok Mahakam memberikan pendapatan sebesar 8,92 miliar dolar AS.

Baca Juga: Kim Jeffrey Mengaku Sudah Tahu Kekuatan Tim Persib Bandung Calon Lawan PSS Sleman di Semifinal Piala Menpora

3. Kanada

Canadian International Development Agency mengembangkan 12 proyek di Sulawesi.

Semua proyek ini berhubungan dengan sumber daya alam Indonesia.

Khusus di Sulawesi Tengah investasinya mencapai 2 miliar dolar AS lho.

Melalui Niko Resources yang menjadi perpanjangan tangan perusahaan migas asal Kanada, kini ada 20 blok yang dikelola dan menjadi pengelola blok terluas di Indonesia.

Baca Juga: Apresiasi Presiden, Kerja Keras Penyelenggara Piala Menpora, Komitmen Persib dan Masa Depan Kompetisi

4. China

Negeri ini terkenal sangat aktif mencari sumber energi non migas dari negara lain, termasuk Indonesia.

Salah satu investasi besar mereka di Tanah Air adalah bidang batu bara.

Selain itu, sumber daya alam seperti nikel juga diincar oleh perusahaan asal China.

Perusahaan tambang skala menengah dan besar China bergerak di seluruh wilayah, mulai dari Pacitan, Jawa Timur, Pulau Kabaena, dan Sulawesi Tenggara.

Salah satu perusahaan besar adalah PT Haeng Sung Mini Indonesia yang berinvestasi di bidang nikel di Halmahera, Maluku dengan target produksi mencapai 200 juta ton.

Lalu ada PetroChina perusahaan migas China juga mengelola beberapa blok sumber daya alam di Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Targetkan Ekonomi Capai 7 Persen, Politikus Demokrat: Ngimpi Jangan Ketinggian Dulu, Entar Yungsep!

5. Amerika Serikat (AS)

Di bidang tambang dan pengelolaan blok migas, AS merupakan salah satu pemain utama di Indonesia.

Tentu banyak orang tau mengenai Freeport Mc Moran, perusahaan tambang yang mengelola lahan di tembaga Pura Mimika Papua.

Produksi tambang di situ perhari mencapai 220.000 ton biji mentah emas dan perak.

Selain Freeport, ada Newmont perusahaan asal AS yang mengelola beberapa tambang emas dan tembaga di kawasan NTT dan NTB.

Tahun 2017, setoran perusahaan ke pemerintah mencapai Rp 689 miliar.

Selain itu, ada Chevron memiliki jatah menggarap tiga blok dan memproduksi 35 persen migas Indonesia.

Disusul ConocoPhillips yang mengelola enam blok migas. Serta masih banyak perusahaan asal AS lain yang mengusai sumber daya alam Indonesia.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x