Makan Makanan Pedas Saat Berbuka Puasa? Siap-siap Anda Mengalami Hal 'Menyiksa'

- 16 April 2021, 17:35 WIB
Ilustrasi makanan pedas.  Makan makanan pedas saat berbuka puasa? Siap-siap Anda mengalami hal ini.
Ilustrasi makanan pedas. Makan makanan pedas saat berbuka puasa? Siap-siap Anda mengalami hal ini. /Pixabay/

GALAMEDIA - Masyarakat yang berpuasa diingatkan agar memilih makanan yang ramah untuk lambung, misalnya rebusan sayur atau makanan manis rendah lemak.

Imbauan disampaikan dokter spesialis penyakit dalam (gastroenterologi) dari RSCM-FKUI, Prof.Dr.dr. Ari Fahrial Syam.

Ia khususnya mengingatkan hal itu untuk para penderita penyakit kambung. ​​​​​Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengimbau untuk menghindari konsumsi makanan yang terasa asam, pedas, berlemak tinggi terutama pada saat sahur.

Baca Juga: LIVE INDOSIAR Persib vs PSS Sleman Malam Ini Pukul 20.30 WIB, Nonton Streaming Bisa Juga di Vidio

"Kurangi konsumsi makanan yang dapat memicu meningkatnya asam lambung. Karena lemak tinggi yang terdapat pada makanan bersantan, susu, jeroan, makanan yang digoreng, serta daging, dapat memperberat cara kerja lambung sehingga puasa menjadi tidak nyaman," terangnya, Jumat, 16 April 2021.

Makanan berjenis "clean food" seperti sayur yang direbus atau protein rendah lemak yang dikukus atau dibakar, serta makanan tanpa rasa pedas dan asam bisa menjadi pilihan sebagai menu sahur.

Pasalnya, makanan yang berlemak, pedas serta asam hanya akan memperburuk kondisi lambung.

"Konsumsi makanan tinggi lemak saat sahur dapat membebani lambung. Nantinya jam 8 pagi perut mulai terasa tidak nyaman, begah istilahnya. Jadi malah mengganggu ibadah puasa," jelas Ari.

Baca Juga: Risma Diunggulkan di Pilgub DKI Jakarta, Elektabilitasnya Mulai Menyalip Anies Baswedan

"Kemudian saat berbuka, baru bisa konsumsi makanan berlemak seperti kolak, gulai atau rendang, tapi yang mindful ya, jangan berlebihan. Kalau mau konsumsi susu sebaiknya susu rendah lemak saja supaya aman," tambah Ari.

Selain itu kurangi konsumsi daging berlebihan pada bulan Ramadan.

Pasalnya konsumsi daging berlebihan dapat meningkatkan kadar lemak di lambung sehingga proses pengosongan lambung menjadi terhambat.

"Inilah yang menyebabkan perut terasa tidak nyaman seperti begah. Intinya, pengendalian diri. Ibadah puasa Ramadhan tidak hanya mengajarkan kita untuk lebih rajin beribadah namun juga pengendalian diri. Ini bisa jadi obat mujarab bagi si penderita asam lambung," lanjut Ari.

Baca Juga: Patut Diacungi Jempol, Kopassus Lakukan Ini di Usianya yang ke-69

Ia menambahkan, makanan ringan atau jenis minuman manis rendah lemak bisa jadi pilihan menu berbuka.

"Setelah itu bisa sholat maghrib dulu, selesai sholat baru makan berat. Tujuannya ini supaya lambung tidak kaget, makan beri makanan secara bertahap tapi tetap tidak berlebihan," kata Ari.

"Kesimpulannya janganlah takut untuk berpuasa bagi para penderita penyakit GERD atau asam lambung. Kalau merasa lambung tidak nyaman, sehari sebelum puasa dan sebelum sahur bisa minum obat terlebih dahulu," ujar Ari.

Rasa tidak nyaman itu dikatakan Ari biasanya hanya terjadi tujuh hingga sepuluh hari di awal puasa, namun kemudian kondisi tubuh akan beradaptasi dan mulai nyaman menjalani puasa tanpa memerlukan bantuan obat.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x