Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS UI Anjurkan Masyarakat Kurangi Konsumsi Makanan Bersantan saat Lebaran

- 6 Mei 2021, 15:50 WIB
Ilustrasi santan kelapa.
Ilustrasi santan kelapa. /Pixabay/

GALAMEDIA - Saat lebaran, masyarakat harus pintar-pintar memilih makanan untuk menjaga kesehatan. Salah satunya dengan mengurangi penggunaan santan.

"Menggunakan prinsip isi piringku, dilengkapi dengan makanan pokok, lauk-pauk, sayur, dan buah. Jumlah sayur dan buah dicukupi hingga setengah piring.

Usahakan untuk mengurangi penggunaan santan," ujar Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit UI, Muhammad Hafiz Aini dalam siaran pers RSUI, Kamis 6 Mei 2021.

Baca Juga: Sebut Ada Salah Persepsi, Wapres Ma'ruf Jelaskan Soal Maksud dari Wisata Syariah

Bukan hanya itu, masyarakat juga sebaiknya menghindari jumlah garam yang berlebihan, misalnya kerupuk yang tinggi kalori dan natrium, juga karbohidrat tersembunyi. Hal ini agar tubuh tak terkena berbagai penyakit salah satunya hipertensi.

"Sebagian besar penderita hipertensi tidak merasakan keluhan, sehingga hipertensi sering disebut dengan silent killer. Beberapa gejala hipertensi yang umum di antaranya nyeri dada, dada berdebar, penglihatan buram, mudah lelah, pusing, dan sakit kepala," tutur Hafiz seperti dilansirkan Antara.

Menurut Hafiz, sekitar 1 miliar orang di dunia memiliki hipertensi dan sebanyak dua pertiganya ada di negara-negara berkembang, serta 25,8 persen orang dengan hipertensi hanya sepertiganya yang terdiagnosis.

Baca Juga: Pengadaan Berbagai Kebutuhan di Disdik Jabar Diduga Diwarnai 'Permainan'

Faktor risiko hipertensi ada dua macam yaitu faktor yang tidak dapat diubah seperti usia, jenis kelamin, genetik, sementara faktor yang dapat diubah yakni terkait gaya hidup seperti kurang aktivitas fisik, diet tidak sehat yang tinggi natrium/garam, obesitas, stres, dan merokok.

"Tekanan darah normal jika nilai sistol kurang dari 120 dan diastol kurang dari 80. Seseorang dengan tekanan sistol lebih dari 140 dan diastol lebih dari 90 harus melakukan kontrol rutin hipertensi di fasilitas kesehatan.

Jika tekanan darah sistol lebih dari 180 dan diastol lebih dari 120 dan ada keluhan mendadak, dikenal dengan krisis hipertensi, jika mengalami keadaan ini harus segera dibawa ke IGD," kata dia.

Baca Juga: 11 Makanan Khas Lebaran yang Unik dan Lezat dari Berbagai Negara

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pengukuran tekanan darah di rumah, yaitu sebelum pengukuran pastikan istirahat 2-5 menit, posisi duduk, tidak minum kafein, minum obat rutin, dan tidak menahan buang air kecil.

Selanjutnya, pengukuran sebaiknya dilakukan 2-3 kali dengan selang 1 menit yang dilakukan saat pagi atau malam selama 3-7 hari untuk mendapatkan variasi dan rata-rata tekanan darah.

Berikutnya, Anda disarankan menggunakan alat tensi digital (lengan), jangan lupa untuk kalibrasi alat, dan jangan banyak bergerak saat pengukuran.***

 

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x