ASI Jadi 'Vaksin' Pertama Untuk Lindungi Bayi dari Covid-19, Punya Kandungan Antibodi Tinggi!

- 6 Agustus 2021, 10:19 WIB
Ilustrasi Ibu Menyusui
Ilustrasi Ibu Menyusui /Pexels/Mart Production


GALAMEDIA - Di tengah pandemi Covid-19 di Indonesia, pemberian ASI kepada bayi menjadi tantangan berat bagi para ibu. Namun berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, ternyata ASI pada ibu positif Covid-19 memiliki kandungan antibodi yang tinggi.

Hal itu diungkapkan oleh Satgas ASI Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) Wiyarni Pambudi. Ia menyebutkan ibu menyusui yang terkonfirmasi positif Covid-19 tetap bisa memberikan ASI Ekslusif untuk anaknya.

''Pada ibu yang terkonfirmasi positif ternyata di dalam ASI nya, mengalir antibodi Imunoglobulin A dan G," kata Wiyarni dilansir Galamedia dari laman Kemenkes, Jumat 6 Agustus 2021.

Baca Juga: Setelah Terkonstraksi Karena Dampak Pandemi Covid-19, Ekonomi Jabar Triwulan II 2021 Tumbuh 6,13 Persen

"Mengalir pula Lactalbumin, Lactoferin dll yang secara spesifik merupakan benteng perlawanan terhadap SARS-CoV-2," lanjutnya. Menurut Wiyarni, hal tersebutlah yang disebut sebagai imunisasi pasif yang alami, yang diberikan ibu penyintas Covid-19 kepada bayinya.

Wiyarni menambahkan, antivitas antibodi sIgA spesifik SARS-CoV-2 dan IgG spesifik dalam air susu penyintas Covud-19 mampu bertahan selama 7-10 bulan pasca infeksi.

Peningkatan kekebalan tubuh juga ditemukan pada ibu menyusui yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Yang mengejutkan adalah kadar antibodinya ikut meningkat sejak 14 hari pasca penyuntikan pertama.

Baca Juga: Harga Emas Terbaru Hari Ini Jumat 6 Agustus 2021 di Pegadaian: Antam dan UBS Kembali Turun

"Pada ibu yang telah vaksinasi Covid-19 ditemukan kadar antibodi slgA spesifik SARS-CoV-2 dalam ASI meningkat pesat dalam waktu 14 hari pasca vaksinasi dosis pertama," terang Wiyarni.

"Hal itu semakin kuat setelah minggu ke-4 dan terukur lebih tinggi pada minggu ke-5 dan ke-6,'' jelasnya. Dalam kondisi tersebut, Wiyarni berharap agar dukungan dan semangat terhadap ibu menyusui untuk memberikan ASI Eksklusif, terutama saat pandemi Covid-19.

Lantaran, selain sebagai sumber makanan utama bagi buah hatinya, ASI juga penting untuk melindungi bayi dari paparan Covid-19.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Wilayah Jawa Barat, Jumat 6 Agustus 2021, Meski Berawan, Ini Daerah yang Berpotensi Hujan

Mengetahui hal tersebut Plt Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kartini Rustandi mengatakan untuk tetap mendukung ibu menyusui buah hatinya.

Sebagai informasi tambahan, Satgas Covid-19 IDAI mencatat hingga akhir Juli 2021 sebanyak 447 anak berusia dibawah 1 tahun meninggal akibat Covid-19.

Dati 447 anak yang meninggal akibat Covid-19, 16% diantaranya adalah bayi baru lahir. Oleh karena itu, aktivitas menyusui tidak boleh terputus karena ibu menyusui adalah kontak erat maupun telah terkonfirmasi positif Covid-19.

ASI tetap dapat diberikan dengan tetap melakukan protokol kesehatan ketat dan tidak mengalami gejala yang berat, jadi ibu masih bisa menyusui langsung.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah