Maestro Ibing Badaya Wirahmasari Ini Terpaksa Menjual Medali Emas untuk Menyambung Hidup

- 22 Agustus 2021, 22:20 WIB
Bah Ondik (75) saat mengajarkan Ibing Tayuban (Lenyepan) khas menak Rancaekek di Studio Cantika, Komplek Parakan Kencana, Rancaekek, Ahad, 22 Agustus 2021./Kiki Kurnia/Galamedia
Bah Ondik (75) saat mengajarkan Ibing Tayuban (Lenyepan) khas menak Rancaekek di Studio Cantika, Komplek Parakan Kencana, Rancaekek, Ahad, 22 Agustus 2021./Kiki Kurnia/Galamedia /

Untuk menyambung hidup, Bah Ondik mengandalkan pada anak cucunya. Jauh sebelumnya, Bah Ondik setelah tak manggung lagi terpaksa kerja serabutan untuk menghidupi keluarganya.

Bah Ondik Suhendrik./Kiki Kurnia/Galamedia
Bah Ondik Suhendrik./Kiki Kurnia/Galamedia

Bahkan Bah Ondik pun terpaksa menjual medali emas seberat 25 gram penghargaan dari Pemerintah Australia, demi menyambung hidup.

Baca Juga: Sejumlah Penginapan di Kawasan Pantai Santolo Garut Hangus Terbakar

"Abah kapaksa ngical medali emas kanggo sèèng nyèngsrèng (Abah terpaksa menjual medali emas demi dapur ngebul," ungkap Bah Ondik dengan lembut yang ditemui di sela penyadapan Ibing Lenyepan dan Karawitan Putri di Studio Cantika, Komplek Parakan Kencana, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Ahad, 22 Agustus 2021.

Di Studio milik Yadi Yacob dan Lina ini, rasa berkesenian Bah Ondik kembali muncul setelah 24 tahun vakum. Sedikit demi sedikit Bah Ondik ingat gerakan tari yang pernah dipelajarinya dari R Sambas Wirakoesoema, seperti Ibing Lenyepan (Keurseus), Tayub Wirahmasari Rancaekek atau Badaya Karawitan Putri, Ibing Gatotkaca, Ibing Jamparing dan sebagainya.

Sebagai generasi terakhir dari R Sambas Wirakoesoema, Bah Ondik menginginkan Ibing Tayub (Lenyepan) dan Badaya Karawitan Putri Wirahmasari Rancaekek kembali nanjer (hidup dan berkembang), seperti sebelum tahun 2000 an atau diera Bah Ondik saat muda.

Bah Ondik pun meminta pemerintah Kabupaten Bandung maupun Provinsi Jawa Barat peduli dan memperhatikan keberadaan seni tradisional, seperti Tayub Wirahmasari dan sebagainya.

"Teu aya nu pundut deui ku sim kuring ka pamarentah. Abdi hoyong pemerentah langkung paduli sareng merhatikeun seni tradisi, boh dina gamelan, raksukkan sareng fasilitas nu sanesna. Kantenan masihan bantosan ka abdi mah. (Tidak ada lagi yang diminta oleh saya, Saya mau pemerintah lebih peduli dan memperhatikan seni tradisional, baik soal gamelan maupun kostumnya. Apalagi jika memberikan bantuan kepada saya," harapnya lirih.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Agustus 2021: Dihukum 7 Tahun, Elsa Ajukan Banding Atas Kasusnya

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x