22 Karya Budaya Jawa Barat Diusulkan jadi WBTB

- 29 Oktober 2021, 19:22 WIB
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Febyani tengah memgusulkan 22 Karya Budaya Jawa Barat untuk ditetapkan jadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada sidang WBTB secara virtual di Hotel Papandayan Bansung, Jumat (29/10)
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Febyani tengah memgusulkan 22 Karya Budaya Jawa Barat untuk ditetapkan jadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada sidang WBTB secara virtual di Hotel Papandayan Bansung, Jumat (29/10) /Kiki Kurnia/


GALAMEDIA - Sebanyak 22 karya budaya asal Jawa Barat diusulkan untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) 2021. Usulan tersebut disampaikan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat pada Sidang WBTB bersama Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi di Hotel Papandayan, Jln. Gatot Subroto, Bandung, Jumat, 29 Oktober 2021.

Pengusulan ini dilakukan setiap tahun secara berjenjang dari kabupaten kota ke provinsi dan terakhir ke nasional.

"Kami sudah melakukan itu sejak dua tahun ini, dengan melakukan penetapan di tingkat provinsi kemudian ke nasional," ungkap Kepala Bidang Kebudayaan, Febyani kepada wartawan, Jumat.

Baca Juga: Komplotan Penjahat di Kota Cimahi Ditangkap Setelah 3 Tahun Buron

Yang masuk ke provinsi tahun ini lanjut dia sekitar 32 usulan karya budaya. Sedangkan yang diusulkan ke kementerian sebanyak 18 karya budaya.

"Namun tahun lalu ada lima karya budaya yang ditangguhkan, sehingga yang diusulkan 22 dan satu lagi kurang memenuhi syarat seperti yang ditetapkan kementerian," tambahnya.

Menurut Feby, karya budaya yang diusulkan ini sudah melalui kajian tim ahli (WBTB) Jawa Barat. Pasalnya, setiap karya budaya yang diusulkan harus disertai kajian akademis selain kajian lainnya termasuk deskripsi, foto dan video.

"Tahun ini jumlah yang diusulkan sebanyak 22 karya budaya atau naik 100 persen dibanding tahun lalu yang hanya 13 karya budaya," paparnya.

Menurutnya perlu ada kerjasama antara pemerintah daerah, BPNB, tim ahli, dan akademisi. "Pemerintah daerah harus mengalokasikan anggaran untuk WBTB ini karena prosesnya yang panjang," tanbahnya.

Dikatakannya semua karya budaya yang diusulkan memiliki urgensi terancam punah serta memiliki kekhasan dari setiap daerah dan berbeda dengan daerah lainnya.

Selain itu, usulan ini merupakan upaya pemerintah dalm melindungi karya budaya. "Yang paling berat adalah pemanfaatan dan pengembangan. Karena jika tidak dimanfaatkan dan dikembangkan, bukan tidak mungkin 65 karya budaya asal Jawa Barat yang sudah ditetapkan akan dicabut," katanya.

Baca Juga: Nikah Lagi? Ruben Onsu hingga Zaskia Gotik Sebut Ayu Ting Ting Diam-diam Lakukan Fitting Kebaya

"Ini mengacu pada Unesco yang setiap tahun melakukan evaluasi karya budaya yang sudah ditetapķan sebagai WBTB dunia akan dicabut apabila tidak dimanfaatkan dan dikembangkan," tambahnya.

Dalam sidang usulan penetaoan WBTB itu, sejumlah tim ahli WBTB nasional mengajukan sejumlah pertanyaan, terkait karya budaya yang diusulkan, seperti soal dogdog lojor, angklung gubrag, Pantun Carita Nyai Sumur Bandung dan sebagainya.

Namun secara umum tim ahli dan tim penilai WBTB nasional mengapresiasi tim kajian dan bidang kebudayaan yang mengusulkan 22 karya budaya yang dilengkapi dengan visual, suara dan kajian akademis.

Berikut 22 karya budaya asal Jawa Barat yang diusulkan ke tingkat nasional
- Angklung Bungko (Kab. Cirebon)
- Gong Sibolong /gamelan tradisional (Kota Depok)
- Bangkong Reang, (Kp Cijawura, Lebak Muncang, Ciwidey, Kab Bandung) terancam punah
- Gantangan sosial ekonomi ekpresi (Kab. Subang) kondisi masih bertahan.
- Toleat aat musik tradiai khas Subang (Kab. Subang) suara mirip saxophone.
- Rengkong Kasepuhan Banten Kidul ( Kab. Sukabumi)
- Badeng instrumen angklung (Kec. Malamgbong Kab. Garut)
- Angklung Dogdog Lojor (Kab. Sukabumi)
- Batik Paoman/Dermayonan dikenal juga batik pesisir (Kab. Indramayu)
- Payung Geulis (Kab. Tasikmalaya) awal untuk pergi keladang atau pemakaman.. kini lebih meluas
- Arsitektur Kamoung Pulo (Kampung Adat Cangkuang) Kabupaten Garut
- Tari Cepet (Kab. Sukabumi) upacara ngabungbang di Ciracas Sukabumi
- Merlawu adat istiadat Kampung Adat Kuta, Kab Ciamis. Merlawu asal kata dari Lalawuh
- Upacara Adat Nyuguh (ritus menyiapkan makanan rasa syukur panen hasil bumi) asal Kampung Adat Kuta, Kab. Ciamis
- Jipeng kesenian tradisiomal khas Kasepuhan Ciptagelar sejak 1923. Asal kata dari seni tanji topeng
- Rasi alias beras singkong asal Kampung Coreundeu Kota Cimahi (pengganti beras)
- Palakiah Palean Raga sebuah ritus yang dilakukan Paguran Naga Paksi Kampung Dukuh Citapen KBB sejak 1920, oleh KH Zaenudin.
- Upacara Hajat Arwah sebuah upacara penghormatan leluluhur di Kampung Cibarengkok KBB
- Angklung Gubrag asal Cigudeg Kab. Bogor
- Karinding sebuah waditra bambu yang banyak dimainkan oleh warga Jawa Barat (kondisi banyak digunakan masayarakat luar negeri)
- Carita Pantun Nyai Sumur Bandung (Kota Bandung) sebuah carita Sunda tentang syukuran persalinan, sakit dan menempati rumah baru berkembang di Desa Cimenyan (Kab. Bandung) dan Desa Ujungberung (Kota Bandung)
- Bordik Tasikmalaya, (Kota Tasikmalaya).***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x