GALAMEDIA - Bekerja adalah ibadah. Tentunya pekerjaan yang dilakukan adalah dengan cara yang halal, diawali doa dan tawakkal.
Dalam bekerja, Rasulullah SAW pernah mencari nafkah dengan menggembalakan ternak milik orang lain. Begitu beranjak remaja dan dewasa, beliau kian mahir dalam berdagang.
Bahkan, sebelum kenabiannya beliau dikenal sebagai seorang pedagang yang sukses dan tepercaya.
Dikutip Galamedia dari laman @percilamiman, Kamis, 18 November 2021, Nabi SAW mengajarkan kepada umatnya untuk tak memandang remeh suatu profesi.
Suatu ketika, beliau sedang berjalan dengan beberapa sahabatnya. Kemudian, tampaklah seorang yang sedang membelah kayu bakar.
Seorang sahabat menyayangkan, mengapa lelaki itu tak menggunakan daya kekuatannya untuk berperang di jalan Allah.
Maka, Rasulullah bersabda, "Janganlah kalian berkata demikian. Sesungguhnya, bila ia bekerja untuk menghindarkan diri dari meminta-minta (mengemis), maka ia berarti dalam sabilillah. Dan jika ia bekerja untuk mencari nafkah serta mencukupi kedua orang tuanya atau keluarganya yang lemah, maka ia pun dalam sabilillah. Namun jika ia bekerja hanya untuk bermegah-megahan serta hanya untuk memperkaya dirinya, maka ia dalam sabilisy syaitan (jalan setan)."
Baca Juga: Studi Harvard Kecerdasan Seseorang Akan Meningkat Seusai Sholat, Berikut Manfaat Gerakan Sholat