Masuk Usia 40, Suami Jadi Lebih Genit? Hati-hati Puber Kedua!

- 8 Desember 2021, 13:54 WIB
break up//pexel.com/
break up//pexel.com/ /

Namun hal tersebut bukan dikatakan sebagai puber kedua, melainkan seseorang yang sedang mengalami fase MLC (Mid Life Crisis).

Baca Juga: Netizen Mendadak Doakan Jokowi Usai Tinjau Lokasi Gunung Semeru: Presiden Peduli Sama Rakyatnya

3. Tanda-tanda pasangan puber kedua:

- Sering berkata hidupnya membosankan

- Berselingkuh

- Menjadi lebih genit

- Jarang berada di rumah

- Membuat keputusan yang tidak biasa

Baca Juga: Ini 6 Manfaat Air Kelapa, Bikin Awet Muda Hingga Usir Cacingan

4. Bagaimana mengatasinya?

1. Tingkatkan kualitas dan kuantitas komunikasi antara suami dan istri. Umumnya, karena masing-masing sibuk, kuantitas dan kualitas komunikasi antar suami dan istri menurun seiring waktu. Padahal, ancaman terhadap kelangsungan rumah tangga semakin meningkat.

Oleh karena itu, penting untuk selalu berbagi cerita, berdiskusi, ataupun berbincang ringan dengan pasangan seoptimal mungkin setiap harinya. Pillowtalk selalu menjadi cara yang manis dan ampuh untuk menjaga kualitas komunikasi suami istri.

2. Bangun mental tahan godaan. Ada pepatah semakin tinggi pohon, semakin kencang pula anginnya. Kenyataannya, semakin tinggi pohon, semakin bagus pula pemandangannya dari atas. Intinya, godaan akan selalu ada di mana-mana.

Baca Juga: Link Streaming Persib vs Persebaya Malam Ini Pukul 20:40 WIB, Pertandingan yang Akan Berlangsung Alot

Maka dari itu, kita perlu memperkuat diri supaya mampu menahan semua godaan tersebut. Bila perlu, tempatkan pengingat kecil yang manis seperti foto pasangan atau keluarga di tempat yang sering kita akses, misalnya meja kantor, mobil, dompet, dan lain sebagainya, untuk membantu mengingatkan kita setiap kali ada godaan datang.

3. Tingkatkan kualitas kehidupan seksual dengan pasangan. Bukan rahasia lagi bahwa kualitas kehidupan seksual akan menurun seiring bertambahnya usia pernikahan. Tanpa disadari, hal ini ternyata berbahaya.

Aktivitas seksual adalah kesempatan bagi suami dan istri untuk saling membuka diri seutuhnya. Saat di mana keintiman yang paling dalam dapat dibangun. Jika hal ini diabaikan, maka hubungan akan menjadi rapuh dan mudah terkena gangguan.

Baca Juga: Ganti PPKM yang Batal, Tito Sebut Pemerintah Akan Terapkan Pembatasan Nataru, Pengamat: Rakyat Makin Bingung

Kehidupan seksual yang baik juga bisa membantu pasangan lebih “alert” jika sedang terjadi sesuatu yang tidak benar. Pada banyak kasus perselingkuhan, pelakunya dapat mengalami impotensia parsial, yakni kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi pada pasangan resminya.

Jika pada dasarnya kita tidak memiliki kehidupan seksual yang rutin dan sehat, tentunya sulit mendeteksi “gangguan” dengan cara ini.

Jadi, fenomena puber kedua memang benar-benar bisa terjadi. Kita tidak boleh menoleransi, dalam arti menganggap hal itu wajar, sehingga pasrah saja jika fenomena itu hadir.

Baca Juga: Bukan Main! Ini 7 Bintang Drakor Bayaran Tertinggi, Posisi 2 dan 3 Diraih SongSong Couple

Justru dengan menyadari adanya potensi fenomena tersebut, kita jadi semakin semangat meningkatkan kualitas hubungan dengan pasangan. Rumah tangga pun selalu aman, deh!

Keputusan ada d itanganmu, apakah tetap ingin bertahan atau melepaskannya dan memulai hidup baru. Pikirkan dan pertimbangkan baik-baik sebelum mengambil keputusan.***

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah