Pada pukul 21:27 WIB, BMKG mendeteksi suatu tsunami di pesisir barat Banten, meskipun tidak ada peristiwa tektonik.
Menurut fakta yang ada, terjadi longsoran dari Gunung Krakatau sebanyak 64 hektare yang memicu goncangan yang berujung kepada tsunami.
Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan gelombang tinggi untuk perairan sekitar selat Sunda. Tercatat tinggi gelombang tsunami berkisar 90 sentimeter (35 in) di Serang dan 30 sentimeter (12 in) di Lampung, dengan ketinggian maksimal 2 meter (6,6 ft).
Gelombang itu pun sempat tercatat dalam cuitan Twitter BMKG, sebelum pada akhirnya dihapus pada pukul 01.01 WIB.
Namun pada akhirnya, BMKG memverifikasi bahwa tsunami memang terjadi pada sekitar 21.30 WIB, beriringan dengan kondisi gelombang tinggi karena bulan purnama di Selat Sunda pada 21-25 Desember.
Pada 25 Desember, Humas BNPB menyatakan bahwa 429 orang meninggal, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, 16.082 orang mengungsi.
Korban dan kerusakan yang terdampak ialah dari Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Tanggamus.
Beberapa korban di antaranya adalah Heriyanto alias Aa Jimmy, seorang komedian, dan beberapa anggota grup musik Seventeen, di mana gitaris, basis, pemain drum dan manajer grup musik ditemukan meninggal dunia.