22 Desember 3 Tahun Lalu, Aa Jimmy Meninggal Dunia Disapu Tsunami Akibat Letusan Gunung Anak Krakatau

- 22 Desember 2021, 22:22 WIB
Ilustrasi tsunami.
Ilustrasi tsunami. /Pixabay/KELLEPICS

GALAMEDIA - Tsunami cukup besar terjadi melanda sejumlah wilayah usai Gunung Anak Krakatau meletus.

Pada 22 Desember 2018, peristiwa memilukan itu menimpa wilayah Jawa dan Sumatera. Korban jiwa pun cukup banyak.

Salah satu dari ratusan korban jiwa yakni komedian Heriyanto alias Aa Jimmy serta sejumlah personel band Seventeen.

Saat itu, 22 Desember 3 tahun lalu, meletusnya Gunung Anak Krakatau menyebabkan tsunami di Selat Sunda.

Baca Juga: Sejarah Gunung Anak Krakatau yang Sempat Meletus 22 Desember 2018 dan Timbulkan Tsunami di Banten-Lampung

Dari berbagai sumber, peristiwa tsunami yang disebabkan oleh letusan Anak Krakatau di Selat Sunda menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung, Indonesia.

Sebanyak 426 orang tewas dan 7.202 terluka dan 23 orang hilang akibat peristiwa ini.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tsunami disebabkan pasang tinggi dan longsor bawah laut karena letusan gunung tersebut.

Pada pukul 21:03 WIB (14:03 UTC), Anak Krakatau meletus dan merusak peralatan seismografi terdekat, meskipun suatu stasiun lain mendeteksi getaran terus-menerus.

Pada pukul 21:27 WIB, BMKG mendeteksi suatu tsunami di pesisir barat Banten, meskipun tidak ada peristiwa tektonik.

Baca Juga: Tsunami Terjang Banten dan Lampung Usai Letusan Gunung Anak Krakatau, Ratusan Jiwa Melayang 22 Desember 2018

Menurut fakta yang ada, terjadi longsoran dari Gunung Krakatau sebanyak 64 hektare yang memicu goncangan yang berujung kepada tsunami.

Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan gelombang tinggi untuk perairan sekitar selat Sunda. Tercatat tinggi gelombang tsunami berkisar 90 sentimeter (35 in) di Serang dan 30 sentimeter (12 in) di Lampung, dengan ketinggian maksimal 2 meter (6,6 ft).

Gelombang itu pun sempat tercatat dalam cuitan Twitter BMKG, sebelum pada akhirnya dihapus pada pukul 01.01 WIB.

Namun pada akhirnya, BMKG memverifikasi bahwa tsunami memang terjadi pada sekitar 21.30 WIB, beriringan dengan kondisi gelombang tinggi karena bulan purnama di Selat Sunda pada 21-25 Desember.

Pada 25 Desember, Humas BNPB menyatakan bahwa 429 orang meninggal, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, 16.082 orang mengungsi.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Meletus Sebabkan Tsunami di Selat Sunda, Tewaskan 429 Orang pada 22 Desember 2018

Korban dan kerusakan yang terdampak ialah dari Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Tanggamus.

Beberapa korban di antaranya adalah Heriyanto alias Aa Jimmy, seorang komedian, dan beberapa anggota grup musik Seventeen, di mana gitaris, basis, pemain drum dan manajer grup musik ditemukan meninggal dunia.

Sementara itu, rombongan santri SMA Islam Nurul Fikri Boarding School (NFBS) Serang yang menempati sebuah resor tepat di pinggir pantai di Umbul Tanjung selamat dari terjangan tsunami, walaupun bangunan di sekitar lokasi resor mereka luluh lantak akibat sapuan ombak.

Baca Juga: Indonesia vs Singapura di Semifinal Piala AFF 2020 Kembali Digelar 25 Desember 2021

Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan tempat rombongan santri SMA Islam NFBS "utuh tak tersentuh".

Seluruh rombongan sebanyak 55 santri selamat; mereka tengah melewati masa karantina menghafal Alquran dalam rangka persiapan pengambilan sanad ke Turki.

Berdasarkan data BNPB, menyebutkan kerusakan material dari tsunami ini meliputi 556 unit rumah rusak, sembilan unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah