Khutbah Jumat Singkat: Sombong yang Dibayar Tunai

- 26 Mei 2022, 19:38 WIB
Ilustrasi naskah khutbah Jumat 2022 dengan tema 'Menyesali Hilangnya Kesempatan Melakukan Ketaatan'.
Ilustrasi naskah khutbah Jumat 2022 dengan tema 'Menyesali Hilangnya Kesempatan Melakukan Ketaatan'. /Pexels / Kedar Bhave.

GALAMEDIA - Di bawah in contoh teks khutbah Jumat singkat bertajuk sombong yang dibayar tunai.

Contoh teks khutbah Jumat pada artikel ini dapat menjadi salah satu referensi bagi Anda yang hendak menyampaikan khutbah pada Jumat, 27 Mei 2022 besok.

Teks khutbah Jumat singkat ini akan mengulas bagaimana semestinya manusia bersikap agar tak termasuk ke dalam golongan orang yang sombong.

Baca Juga: Ratusan Perawat Berstatus TKK Terancam Kehilangan Pekerjaan, DPD PPNI KBB Siapkan Solusi

Dilansir Galamedia dari laman khutbahsingkat.com, berikut teks khutbah Jumat singkat bertajuk sombong yang dibayar tunai.

Khutbah Pertama:

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

 أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Jama’ah sidang Jum’at yang dirahmati Allah

Marilah kita bersama sama meningkatkan kualitas Iman dan Taqwa kita kepada Allah dengan menyerahkan seluruh keinginan dan hawa nafsunya kedalam Islam.

Pada kesempatan siang hari ini Khotib akan membawakan satu judul Khutbah yaitu sombong yang dibayar tunai.

Jama’ah sholat Jum’at yang dimuliakan Allah

Diceritakan dalam sebuah kisah, ada seorang lelaki kaya nan sombong berjalan di keramaian pasar. Seorang wanita paruh baya penjual minyak samin, dengan kendi di atas kepala sambil membawa ember di tangan kanan melintas di hadapannya.

Lelaki itu bertanya “Wahai wanita … dagangan apa yang engkau bawa?”.

Yang ditanya menjawab “Minyak samin tuan.”

“Coba aku pingin lihat” lelaki itu berkata dengan nada suara datar.

Dengan susah payah wanita paruh baya itu menaruh ember yang ia bawa lalu berusaha menurunkan kendi dengan gemetar dan ternyata minyak samin menetes sedikit mengenai baju lelaki itu. Seketika amarah lelaki itu meledak. tanpa belas kasihan ia menghardik wanita malang penjual minyak samin:

“Aku tidak terima… kau harus membayar bajuku yang engkau kotori ini..!”

“Maaf tuan… saya tidak sengaja… Maafkanlah saya..” Memelas wanita itu bersimpuh menghiba.

“Enak saja… tidak bisa… ayo bayar bajuku ini” dan bertambah tinggi suara amarah lelaki itu.

Baca Juga: Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi Kembali 'Baku Hantam' di Balai Sarbini

Tak berdaya… dengan suara lirih wanita malang itu memberanikan diri bertanya:

“Memangnya berapa harga baju tuan ini.?”

“Baju ini harganya 1000 dinar. Ayo bayar.!”

Kaget sekali wanita itu.. ia menghiba: “Dari mana uang sebanyak itu tuan… saya ini wanita miskin?”

Emosi dan kesombongan lelaki itu memuncak: “Aaah… saya tidak mau tau itu… baju yang kau kotori ini harus kau bayar..!”

Pemandangan menyedihkan ini menyebabkan terhentinya langkah seorang lelaki muda.

Ia lalu berdiri disisi wanita malang itu sambil berkata: “Ini uang 1000 dinar… biar baju tuan yang mulia ini saya bayar,”

Ia mengeluarkan kantung uang dari saku bajunya dan memberikan-nya pada lelaki jumawa yang lalu menerima dan menghitung uang 1000dinar dengan mata berbinar…

Wanita itu berterimakasih berkali-kali pada lelaki muda dewa penolongnya itu. Merasa uang yang ia inginkan sudah diperoleh laki-laki sombong itu hendak melangkah pergi.

“Eeh nanti dulu?” hardik lelaki muda itu…

“Ada apa lagi?” balasnya ketus …

Dengan tenang lelaki muda itu berkata “Kan sudah saya bayar bajumu itu… sini…. berikan baju itu padaku… itu baju milik-ku.”

Terbelalak mata lelaki sombong itu berkata “lha jadi saya harus berjalan di pasar ini telanjang bulat?”

Ketus lelaki muda menjawab “Itu bukan urusan saya! bawa sini saya sudah bayar 1000 dinar… itu baju milik saya sekarang.! “

Orang-orang yang sedari tadi berkerumun dan geram dengan kelakuan si lelaki sombong rame2 berteriak “Ayo buka bajunya! dan serahkan bajunya … itu bukan milikmu lagi!”

Merasa terpojok dengan suara memelas si sombong menunduk-kan kepala berkata pada lelaki muda “Ini… ambil kembali uangmu ini… aku tidak jadi menjual bajuku ini.”

Laki-laki muda berkata “Siapa bilang saya mau menjual baju itu.? Saya tidak ingin menjualnya! Sini…! serahkan bajuku.!”

Pucat pasi wajah si lelaki sombong… ia menghiba “Tolonglah… jual kembali baju ini padaku”…

Setelah memohon berkali-kali akhirnya laki-laki muda itu berkata: “Baiklah… tapi karena baju itu milikku … aku tidak akan menjualnya kecuali dengan harga 2000 dinar “

Baca Juga: Deretan Profil Pemain The Doll 3 yang Tayang di Bioskop Hari Ini

Pahit dirasa ludah yang terpaksa ditelan laki-laki sombong itu demi mendengar omongan ini… Dengan wajah yang tetap menunduk ia lalu merogoh koceknya 2000 dinar… menyerahkannya pada lelaki muda… dan secepatnya berlalu pergi diiringi riuh rendah suara sorakan orang-orang di pasar itu…

Laki-laki muda itu lalu mengulurkan uang 2000dinar itu pada wanita penjual minyak samin yang sedari tadi masih terduduk bersimpuh di dekatnya… ” Ibu… ini hadiah dariku untukmu..”

Masyiral muslimin sidang Jum’at Rahima kumullah

Ketahuilah, Siapa yang merendah, ALLAH akan meninggikan-nya. Siapa yang sombong… ALLAH akan merendah-kan-nya… Di dunia ini… dan juga di akhirat nanti….

Nafa’ani wa iyyakum… “Semoga Allah menghilangkan kesombongan kita”

Sidang Jum’at yang mulia

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91)

An Nawawi rahimahullah berkata, “Hadist ini berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan mereka, serta menolak kebenaran” (Syarah Shahih Muslim Imam Nawawi, )

Kesombongan ada dua macam, yaitu sombong terhadap al haq dan sombong terhadap makhluk. Hal ini diterangkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hadist di atas dalam sabda beliau, “sombong adalah menolak kebenaran dan suka meremehkan orang lain”. Menolak kebenaran adalah dengan menolak dan berpaling darinya serta tidak mau menerimanya. Sedangkan meremehkan manusia yakni merendahkan dan meremehkan orang lain, memandang orang lain tidak ada apa-apanya dan melihat dirinya lebih dibandingkan orang lain. (Syarh Riyadus Shaalihin)

Dalam satu hadis Qudsi Allah berfirman: Keagungan adalah pakaianku. Kesombongan adalah selendangku. Barang siapa yang mencabutnya dariku. Maka Aku akan mengazabnya. (Hadits Qudsi Riwayat Abu Daud Ibnu Majah)

Sungguh Allah telah berfirman dalam QS. Luqman Ayat 18

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ

Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ ال اَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ

Baca Juga: Pemkab Garut akan Beri Uang Kerohiman bagi Para Peternak yang Hewannya Sakit atau Mati

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَاللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ***

Editor: Rizwan Suandi


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x