Prodi PAI Unisba Gelar Seminar Internasional, Ini Materi yang Dibahas dengan Ratusan Peserta dari 3 Negara

- 24 Juli 2022, 09:02 WIB
Prodi PAI Unisba Gelar Seminar Internasional, Ini Materi yang Dibahas dengan Ratusan Peserta dari 3 Negara
Prodi PAI Unisba Gelar Seminar Internasional, Ini Materi yang Dibahas dengan Ratusan Peserta dari 3 Negara /Humas Unisba

GALAMEDIA - Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakutlas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Bandung (Unisba) menyelenggarakan Seminar Internasional pertamanya dengan topik “Islamic Education in Southeas Asia”.

Narasumber seminar ini di antaranya adalah Prof Dato’ Dr. Ab Halim Tamuri dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Assoc. Prof. Gamal Abdul Nasir Zakaria dari Universiti Brunei Darussalam, dan Dr. H. Aep Saepudin, Drs., M.Ag dari Unisba.

Acara yang diselenggarakan pada Rabu, 20 Juli 2022 kemarin itu disambut baik oleh sekitar 102 peserta yang hadir secara virtual dari berbagai negara: Indonesia, Malaysia, dan Brunei.

Baca Juga: Indonesia Dinobatkan Jadi Negara dengan Pesona Alam Terindah di Dunia Versi Money.co.uk, Ini Kata Sandiaga Uno

Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H, yang membuka acara ini menyampaikan ucapan terimakasih dan pujian kepada panitia penyelenggara dari prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah berhasil menyelenggarakan International Conference pertamanya dan menghadirkan para pemateri yang mumpuni di bidangnya.

Sementara itu dalam Prof. Dato’ Dr. Ab Halim Tamuri mempresentasikan materi tentang “Integrating Islamic Knowledge and Science in the 21st Century Education System.”

Ia menjelaskan bahwa penerapan pembelajaran pendidikan Islam di Asia Tenggara terdiri dari 2 kluster: pertama, pendidikan Islam sebagai sebuah subjek. Kedua Pendidikan Islam sebagai sebuah sistem.

Baca Juga: WASPADA! Jabar Diguyur Hujan dari Sing Hingga Malam: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Minggu, 24 Juli 2022

"Tantangan yang dihadapi dalam upaya implementasi sistem pendidikan adalah adanya pemisahan antara sains dan ilmu agama," katanya dalam siaran persnya, Minggu, 24 Juli 2022.

Menurutnya, hal tersebut perlu dikritisi karena Alquran sebagai buku petunjuk, tidak hanya memberikan informasi mengenai ajaran agama saja, akan tetapi berisikan bukti penciptaan langit dan bumi, ilmu matematika, biologi, fisika, geografi bahkan sejarah.

Ia menekankan bahwa tujuan akhir dari pembelajaran yang mengintegrasikan agama dan sains adalah meng-esa-kan Allah. Adapun upaya untuk mengintegrasikan pengetahuan di Perguruan Tinggi, diantaranya mengimplementasikan gagasan pengetahuan Islam.

"Selain itu, menggabungkan pedagogi dan pengetahuan tradisional dan kontemporer Lalu, mengembangkan standar pendidikan pengetahuan tradisional Islam, dan mengembangkan kualitas akademik dan sarjanawan," jelasnya.

Kemudian, mengembangkan kurikulum tradisional atau kajian tradisonal yang maju di perguruan tinggi dengan kecanggihan teknologi, memperkuat kajian post-graduate, penelitian dan kolaborasi, meningkatkan publikasi dan riset di bidang integrasi pendidikan Islam dan sains.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Real Madrid vs Barcelona, Gratis Langsung Klik di Sini

Sedangkan Dr. H. Aep Saepudin, Drs., M.Ag., yang juga Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Unsiba menyampaikan “Islamic Education in Indonesia: Challenges and Strategies in Global Era.”

Ia menngungkapkan tantangan pendidikan Islam di masa kini adalah perkembangan sains dan teknologi, demokratisasi dan dekadensi moral. Permasalahan ini perlu diatasi dengan membangun kualitas pendidikan di tengah kehidupan global yang sangat kompetitif.

"Dengan demikian, perlu adanya elemen-elemen pendukung yaitu sumber kualitas pendidikan, dana yang memadai, dan lingkungan sosial yang kondusif," katanya.

Assoc. Prof Gamal Abdul Nasir dari Pendidikan Islam dan Bahasa Arab, Sultan Hasanal Bolkiah, Institusi Pendidikan, Universiti Brunei Darussalam menyampaikan soal pendidikan Islam di Brunei Darussalam.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Real Madrid vs Barcelona Berlangsung Mulai Pukul 10.00 WIB

Dikatakan, di bruna ada kurikulum yang disebut dengan Model kurikulum SPN 21. Model tersebut mendeskripsikan bahwa dalam pengetahuan, sikap dan nilai, serta keterampilannya, pelajar harus berdasarkan pada Melayu Islam Beraja, kemahiran berfikir, literasi digital, keusahawanan, program kemahiran masyarakat dan aktiviti kurikulum.

Adapun posisi pendidikan Islam disamakan dengan subjek lain seperti sains, bahasa, matematika, dan lain-lain. Beliau menambahkan bahwa Brunei memiliki visi pendidikan dalam “Brunei Vision 2035” yaitu “the accomplishment of its well-educated and highly skilled people”.

"Upaya yang harus dilakukan untuk mencapai visi tersebut terletak pada kualitas gurunya. Guru harus meningkatkan kreativitas, inovasi dan kompetensi pada proses pembelajaran, siap menghadapi perubahan revolusi industry 4.0, serta memanfaatkan kecanggihan teknologi," jelasnya. ***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x