Kendati demikian, Nabi Muhammad SAW sedih bukan karena perkataan dari orang-orang yang menolaknya. Namun, karena nabi merasa kasihan dengan nasib mereka di akhirat jika menolak kebenaran yang disampaikan oleh nabi.
Nabi Muhammad SAW berdakwah dengan berkeliling kesana kemari, mendapat perlakuan berupa diusir dan diperlakukan seperti orang hina dan gila. Setelah seharian berkelling, nabi pulang dalam keadan lelah dan kotor.
Siti Khadijah, seorang istri yang bijak dan shalehah. Sangat memahami keadaan nabi ketika pulang. Ia kemudian mempersiapkan kebutuhan nabi seperti mempersiapkan makan malam.
Setelah nabi sudah dalam keadaan bersih lalu nabi bercerita tentang perjuangan dakwahnya. Khadijah mencoba menghibur nabi dengan berkata, "Jangan bersedih wahai kekasih Allah, Allah tidak akan mengecewakan". Tidak lama, Nabi Muhammad SAW tidur dalam keadaan hati yang masih berat.
Dzikrullah (Mengingat Allah)
Semua dari kita pernah merasakan lelah batin. Ternyata, obatnya bukan dengan hiburan tetapi dengan dzikrullah, mengingat Allah.
Penyebabnya karena ruh kita asalnya dari langit berbeda dengan jasad fisik kita yang asalnya dari tanah. Maka, jika kita sakit obatnya ada di bumi.
Namun, jika ruh kita sakit dan terganggu maka obatnya ada di langit. Bukan ditempuh dengan dengan cara bersenang-senang. Terkadang orang salah paham tentang ini.
Penyebab turunnya surat Al Muzzammil
Jika membaca di dalam asbabun nuzul (latar belakang suatu ayat Alquran diturunkan) terdapat kisah yang berkaitan dengan Surat Al-Muzzammil.
Pasalnya, surat ini turun dalam keadaan Nabi Muhammad SAW sedang bersedih dan dalam keadaan tertidur. Muzzamil yang dimaksud adalah sebuah kiasan.