GALAMEDIANEWS – Buku Guns, Germs and Steel adalah salah satu karya dari Jared Diamond. Ia adalah seorang profesor geografi dari University of California, Los Angeles (UCLA).
Buku Guns, Germs and Steel merupakan riwayat singkat umat manusia selama 13.000 tahun terakhir dengan penjabaran secara ilmiah. Pada tahun 1998, buku ini menjadi pemenang hadiah Pulitzer untuk kategori non fiksi umum.
Semua bermula dari Yali
Pada bulan Juli 1972, Jared Diamond seorang ahli biologi meneliti tentang evolusi burung di Papua. Saat itu, ia sedang berkeliling distrik dan secara kebetulan Yali dan dirinya berada di daerah yang sama lalu mereka berbincang-bincang banyak hal.
Yali adalah seorang politikus yang berasal dari Papua dengan latar belakang pendidikan SMA. Kendati demikian, ia adalah seseorang yang memiliki rasa ingin tahu yang tak terbatas. Ia pun melontarkan sebuah pertanyaan.
“Kenapa kalian orang kulit putih membuat begitu banyak barang berharga dan membawanya ke Papua, tapi kami orang kulit hitam memiliki begitu sedikit barang berharga sendiri?"
Baca Juga: Bandara Internasional Kertajati (KJT) Menjdi Embarkasi Haji Jawa Barat Tahun 2023
Pertanyaan yang tampaknya sederhana namun sukar dijawab. Kondisi kala itu, kolonialis kulit putih menganggap rendah orang Papua. Tidak jarang orang Papua dianggap ‘primitif’ dan mereka menikmati standar hidup yang lebih tinggi dibandingkan orang Papua.
Buku ini terinspirasi oleh Yali dan hendak menjawab pertanyaannya. Studi dilakukan oleh Jared Diamond selama 25 tahun dengan berbagai riset mendalam dari beragam ruang lingkup keilmuan seperti Antropologi.
Buku : Guns, Germ & Steel ( Bedil, kuman dan baja ) : Rangkuman riwayat masyarakat manusia
Penulis : Jared Diamond
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Cetakan : Cetakan pertama tahun 2013
Halaman : xiv+624 halaman
ISBN :978-602-424-138-4
Gambaran tiap bagian buku
Buku terdiri dari empat bagian dan dalam satu bagian terdiri dari beberapa bab. Bagian pertama yakni gambaran singkat mengenai evolusi dan sejarah manusia. Menelusuri penyebaran leluhur manusia dan perkembangan manusia.
Pada beberapa benua ternyata memiliki start lebih awal dibandingkan benua lainnya. Contohnya adalah bagaimana geografi membentuk masyarakat di Polinesia.
“Sejarah berbagai suku bangsa mengikuti alur berbeda-beda karena adanya perbedaan pada lingkungan berbagai suku bangsa itu, bukan karena adanya perbedaan biologis pada suku-suku bangsa itu sendiri “
(Halaman 20)
Bagian dua mempelajari efek-efek lingkungan berskala benua terhadap sejarah selama 13.000 tahun terakhir. Bagaimana terdapat perbedaan antara penyebaran produksi pangan di benua-benua.
Sementara, bagian tiga memperkenalkan pembaca dengan benturan antara suku-suku bangsa dari benua berbeda. Seperti halnya kisah cetak biru dan aksara pinjaman.
Terakhir, bagian empat pembaca akan berkenalan dengan bangsanya Yali, mengetahui sejarah Asia Timur, ekspansi Austronesia dan sejarah Afrika. Sebagai penutup, Jared Diamond menuliskan sebuah epilog tentang masa depan sejarah manusia sebagai sains.
Berbagai kisah dari sejarah manusia
Karya dari Jared Diamond ini membahas kisah yang dialami oleh manusia dan disertai penjelasan ilmiahnya. Semisal membahas tentang domestikasi tumbuhan dan hewan secara langsung menimbulkan populasi manusia daripada gaya hidup pemburu-pengumpul.
Dalam praktiknya, pemburu-pengumpul yang berpindah-pindah tempat melakukan pengaturan jarak antar anak menjadi sekitar empat tahun dengan cara amenorrea laktasional (terhentinya haid akibat pemberian asi), pembunuhan bayi dan aborsi.
Beralih ke kisah tentang kolonialisasi oleh manusia mengakibatkan dampak negatif terhadap makhluk hidup lainnya antara lain gelombang kepunahan dari burung moa di Selandia Baru. Hal tersebut terjadi dalam masa manusia prasejarah. Tidak hanya berhenti di situ, pada masa manusia modern kasus kepunahan terjadi pada burung dodo.
Buku ini menceritakan pula kisah Pizzaro dan Atahualpa di Cajamarja. Kisah penyerbuan epik antara ratusan penduduk asli Amerika Selatan dengan puluhan ribu pendatang Spanyol.
Walaupun, secara kuantitas penduduk asli lebih banyak namun mereka kalah dalam pertempuran. Penyebabnya adalah ketimpangan dalam hal perlengkapan yang banyak menentukan bagi orang eropa ketika berhadapan dengan penduduk asli amerika dan bangsa-bangsa lainnya. Selain itu, dari strategi berperang orang eropa lebih unggul karena telah melakukan domestikasi kuda sekitar 4000 SM.
Buku setebal 600-an halaman ini akan membawa pembacanya menelusuri kajian prasejarah dan sejarah. Serta, bagaimana lingkungan geografis mempunyai pengaruh besar terhadap sejarah suatu bangsa. Akhir kata, sebuah ungkapan menyatakan bahwa lego ergo scio saya membaca maka saya tahu. Selamat membaca !***