10 Tradisi Unik Masyarakat Indonesia Dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan, Tradisi Unik No 4 ini Bikin Nagih

- 24 Februari 2023, 18:42 WIB
Ilustrasi seorang muslim berdoa di bulan suci Ramadhan/Pixabay.com/Chiplanay
Ilustrasi seorang muslim berdoa di bulan suci Ramadhan/Pixabay.com/Chiplanay /



GALAMEDIANEWS - Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang paling dinanti-nantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia.  Ramadan memiliki beberapa makna penting dalam Islam, salah satunya adalah bulan diturunkannya Alquran dan bulan yang penuh berkah dan pengampunan.

Selama bulan suci Ramadhan, seluruh umat Islam diwajibkan untuk berpuasa selama 30 hari dan merayakan kemenangan hari raya Idul Fitri yang jatuh pada bulan Syawal, hari pertama dalam kalender Hijriah.

Di bulan suci Ramadhan, wajar saja, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, bulan puasa disambut dengan antusiasme yang tinggi oleh masyarakat Indonesia yang beragam. Sesuai dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika", yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu, perbedaan suku dan budaya tidak menjadi penghalang bagi masyarakat Indonesia untuk merayakan datangnya bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Hadits Arbain Imam Nawawi : Hadits 21-28 Bahas Istiqamah Hingga Sedekah Bagi Setiap Tulang Versi Terjemahan

Baca Juga: MASJID AL JABBAR Bandung Resmi Ditutup untuk Sementara Waktu

Indonesia, di mana budaya dan ajaran Islam berbaur, memiliki tradisi yang unik untuk setiap hari raya keagamaan. Tradisi menyambut bulan Ramadhan merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia, dan setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing.

Penasaran dengan tradisi unik dari setiap daerah di Indonesia dalam merayakan bulan suci Ramadhan? Simak uraian berikut ini

 

1. Nyorog, Betawi

Nyorog adalah bagian penting dari tradisi Betawi untuk berbagi hadiah kepada sanak saudara sebelum memasuki bulan Ramadhan dan sebelum Idul Fitri. Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Betawi yang tinggal di Jakarta ini biasanya dimulai dengan anggota keluarga yang paling muda mengunjungi saudara-saudaranya yang lebih tua di kampung dan membagikan bingkisan yang terdiri dari kebutuhan sehari-hari dan makanan khas Betawi.

Dahulu, bingkisan yang dibagikan saat nyorog diletakkan di dalam mangkuk yang dianyam dari daun pandan, namun seiring berjalannya waktu, masyarakat Betawi telah berubah dan kini menggunakan rak besi atau kotak meja makan untuk membagikan bingkisan nyorog.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata Murah di Lembang Bandung untuk Healing Anak dan Keluarga 2023

Hidangan khas Betawi seperti sayur gabus pucung, ikan bandeng, dan olahan daging kerbau sering dibagikan saat tradisi norog.

Halaman:

Editor: Ryan Pratama

Sumber: kominfo.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x