Hindari Korupsi, Menjadi Koruptor Tidak Akan Masuk Surga, Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim

- 26 Februari 2023, 14:54 WIB
Ilustrasi neraka./muslimahdaily
Ilustrasi neraka./muslimahdaily /

Baca Juga: 16 Rekomendasi Surabi Enak di Bandung, Pecinta Kuliner Wajib Coba

Oleh karena itu, seorang pemimpin yang berbohong dan menipu rakyat atau orang-orang yang dipimpinnya akan ditolak masuk surga. Sampai ia meminta maaf dan bertaubat, maka pintu-pintu surga akan terkunci baginya.

Syarwani menerangkan bahwa yang dimaksud dengan menipu atau alghasyi dalam hadist di atas adalah segala perbuatan yang menyimpang dari garis hak dan kewajiban yang telah ditetapkan bagi pemimpin. Atau dalam pemahaman kontekstual, apa yang kita sebut sebagai korupsi.

Konsekuensi negatif dari korupsi, serta peluang untuk melakukan korupsi, selalu terkait dengan besarnya kekuasaan yang diperoleh seseorang.

Oleh karena itu, berdasarkan hadits di atas, siapa pun yang memiliki kekuasaan yang berpengaruh dan dapat menentukan kehidupan orang lain, harus berhati-hati dalam menggunakannya.

Bahkan, mandat sekecil apa pun harus dijalankan dengan standar kebenaran dan ketakwaan. Dan siapa pun yang pernah berbohong kepada orang-orang yang dipimpinnya harus segera meminta maaf.

Jangan sampai kekuasaan, kewenangan, dan pengaruh yang pada hakikatnya adalah keistimewaan, justru menjadi bumerang yang menjerumuskan seseorang ke dalam jurang kehinaan.

Baca Juga: 6 SMA Terbaik di Tulungagung Berdasarkan LTMPT, Cek Apakah Sekolah Incaranmu Ada?

Penting untuk diingat bahwa hadits tersebut harus dipahami dalam konteksnya, bukan secara terpisah. Hadits-hadits ini dimaksudkan untuk mengingatkan umat Islam akan kejahatan korupsi dan keburukan lainnya serta mendorong mereka untuk menghindarinya dan berbuat baik.

Secara umum, dalam Islam, iman dan perbuatan baik adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan di akhirat, termasuk masuk ke dalam surga.

Halaman:

Editor: Usman Alwasim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah