Mendekatkan Diri Kepada Allah Tanpa Haji

- 27 Juli 2020, 13:37 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /


GALAMEDIA - Di Bulan Dzulhijjah atau bulan haji, biasanya orang – orang akan berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji. Namun pada tahun ini pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak menyelenggarakannya, dikarenakan Pandemi COVID 19 yang tengah menyebar di seluruh dunia.

Bahkan pemerintah Saudi Arabia membatasi jumlah jemaah hajinya. Lalu bagaimana kita yang tidak bisa pergi berhaji?

Menurut para ahli tafsir, sepuluh hari pertama di bulan dzulhijjah adalah tempat berkumpulnya semua amal–amal saleh, yaitu shalat, zikir, puasa, menyembelih kurban, infak dan sebagainya. Tentu saja shalat – shalat sunnah dianjurkan di sepuluh hari pertama di bulan dzulhijjah.

Baca Juga: Nia Ramadhani Kembali Bikin Heboh, Enggak Tahu Bentuk Markisa!

Seperti disebutkan dalam hadits nabi, perbanyaklah sujud. Maksud di sini ialah, untuk melaksankan shalat, karena orang yang senantiasa bersujud akan ditinggikan derajatnya disisi Allah SWT.

Lalu berzikir kepada Allah dengan membaca Tahlil la ilaha illallah , tasbih; Subhanallah, atau yang lebih panjang lagi Subhanallah wabihamdihi, membaca takbir, Allahu Akbar, atau Shalawat maupun bacaan lainnya juga boleh.

Hal ini sangat dianjurkan oleh para sahabat nabi yangbanyak membaca Zikir pada kesepuluh hari pertama dzulhijjah, terutama menjelang tanggal sepuluh yang biasa disebut hari kurban.

Baca Juga: Bukan Sekadar Fesyen, Blue Piping Shirt Baju Wajib Kate Middleton untuk Pangeran George

Dalam bulan dzulhijjah sendiri memiliki empat urutan di sepuluh hari pertama dan memiliki amalan ibadah sendiri yaitu:

Hari Tarwiyah (8 dzulhijjah), kita disunnahkan berpuasa pada tanggal 8 dan 9 dzulhijjah dan perbanyak zikir kepada Allah.

Hari Arafah (9 dzulhijjah), pada tanggal ini memiliki beberapa peristiwa yang terjadi diantaranya:

Baca Juga: Sakiti Keluarga Kerajaan, Pangeran Harry dan Meghan Markle Hancurkan Harapan untuk Kembali ke Istana

1. Nabi ibrahim Diperintahkan untuk menyembelih nabi Ismail putranya.
2. Saat Nabi Adam bertemu dengan Siti Hawa bertemu pertama kali setelah terpisah di jabal Rohmah.
3. Nabi muhammad Saw menerima wahyu terakhir yaitu surat Al-maidah ayat 3.

Untuk itu kita dianjurkan untuk berpuasa, dan memiliki keutamaan yaitu Allah akan menghapus dosa –dosa yang telah lalu dan dosa yang akan datang. Maksudnya seperti kata para ulama ialah alllah akan menjaga dari perbuatan – perbuatan Dosa. Maka dari itu perbanyaklah berzikir.

Baca Juga: Produktivitas Industri Makanan dan Minuman Terdongkrak Implementasi Teknologi 4.0

Hari Nahr atau hari Raya Idul Adha, pada hari kesepuluh tidak diperboleh kan untuk berpuasa. Hari itu diperintahkan untuk berkurban bagi yang mampu dan kita merayakan hari raya ini dengan saling berbagi dan silaturahmi dengan orang–orang terdekat.

Dan kita senantiasa berzikir kepada Allah kapan pun dimana pun.
 
Hari tasyrik (11, 12 dan 13 Dzulhijjah), tasyrik sendiri berasal dari kata Syarq yang artinya men-timurkan, yang maksudnya menjemur ke arah timur. Dahulu saat orang – orang berqurban, daging dan kulitnya dijemur ke arah timur (menghadap Matahari) selama tiga hari agar awet.

Baca Juga: Sebar 13.000 Masker, Polrestabes Bandung Baru akan Kenakan Sanksi Pekan Depan

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x