SAMBUT RAMADHAN 2023, Ini Dia Tradisi di Sejumlah Daerah di Indonesia

- 15 Maret 2023, 19:00 WIB
Gambaran Kondisi Hari Meugang/Tangkap layar akun twitter @Aceh
Gambaran Kondisi Hari Meugang/Tangkap layar akun twitter @Aceh /

GALAMAMEDIANEWS - Ramadhan 2023 segera tiba. Sejumlah umat muslim di tanah air menyambutnya dengan suka cita.

Berbagai tradisi unik di berbagai daerah ada dalam menyambut Ramadhan. Tradisi atau kebiasaan ini sudah dilaksanakan secara turun temurun.


Berikut sejumlah tradisi menyambut bulan suci Ramadhan dari sejumlah daerah:

 1. Meugang - Aceh

Serambi Mekkah ini sudah pasti memiliki beragam tradisi unik dalam menyambut bulan Ramadhan. Salah satunya adalah Meugang. Disebut juga Makmeugang atau Haghi Mamagang, tradisi ini dilaksanakan saat menjelang bulan Ramadan, Hari Raya Idul Fitri, dan Hari Raya Idul Adha.

Meugang sudah ada dari sejak zaman kerajaan Aceh Darussalam, yaitu sekitar abad ke-14. Pada pelaksanaannya, masyarakat akan membeli daging di pasar, namun ada juga yang menyembelihnya.

Baca Juga: Kisah Yasin (8), Tenggelam di Sungai Citarum 3 Hari, Sang Kakek: Hoyong Ningal Jasad we, Biar Ngumpul Deui

Daging ini kemudian dihidangkan dengan hidangan terbaik dan disantap bersama keluarga, rekan kerja (Meugang Kantor), dan warga desa (Meugang di Gampong).

2. Malamang - Sumatra Barat

Proses memasak Lemang, Makanan Khas Sumatera Utara
Proses memasak Lemang, Makanan Khas Sumatera Utara Antara Foto

Dalam menyambut bulan suci Ramadan, tentunya orang Minang juga enggak akan kalah soal kemeriahannya. Di Sumatra Barat, warga Minang biasa melakukan tradisi Malamang atau membuat lemang, sehingga bulan sebelum puasa sering juga disebut bulan Lemang (lamang).

Lemang merupakan makanan tradisional berupa beras ketan yang dimasukkan ke dalam bambu yang panjang, disisipkan daun pisang, lalu dibakar.

Baca Juga: Korban Kecewa Berat! Terdakwa Perusakan Tembok di Surya Sumantri Terbukti Bersalah Tapi Malah Divonis Bebas

Tradisi membuat lemang ini terkenal di beberapa daerah seperti Padang, Pariaman, Padang Pariaman, dan Painan. Selain untuk bulan puasa, lemang pun kerap dijadikan makanan acara hajatan atau kekerabatan, lho!

3. Pacu Jalur - Riau

Tradisin pacu jalur masyarakat Rantau Kuantan
Tradisin pacu jalur masyarakat Rantau Kuantan

Dalam menyambut bulan Ramadan, Riau melaksanakan tradisi yang sportif dan kekeluargaan, yaitu Pacu Jalur. Tradisi yang sangat unik ini merupakan perlombaan dayung perahu berukuran 40 meter, berisi 40 hingga 60 orang, dan berlokasi di Sungai Kuantan.

Perahu yang telah dirias akan beradu kecepatan dengan didayung oleh puluhan pria. Tradisi ini telah hadir terutama di masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi dalam menyambut bulan Ramadan dan hari besar Islam, namun kini pun dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI. Kalau Sobat Pesona ke Riau, wajib menyaksikan tradisi yang super seru ini!

4. Munggahan - Jawa Barat

Ilustrasi munggahan. Tradisi menyambut bulan Ramadhan.
Ilustrasi munggahan. Tradisi menyambut bulan Ramadhan.

Bagi warga Jawa Barat, pastinya sudah tidak asing lagi dengan tradisi yang satu ini menjelang bulan Ramadan. Warga Sunda di Jawa Barat sudah biasa melakukan Munggahan sekitar satu atau dua hari sebelum bulan puasa.

Pada pelaksanaannya, masyarakat akan berkumpul bersama keluarga untuk mengadakan piknik di tempat wisata, makan bersama, ziarah kubur, atau membersihkan tempat ibadah. Bahkan, pada zaman dahulu para warga terutama anak laki-laki akan pergi ke sungai untuk mandi, sebagai tanda membersihkan diri memasuki bulan suci.

Baca Juga: Warga Geger Temukan Koper Merah Berisi Korban Mutilasi, Ini Penjelasan Polisi

5. Nyadran - Jawa Tengah

Mengangkat Kearifan Lokal Nyadran Desa dengan 'Tradisi Tenongan'
Mengangkat Kearifan Lokal Nyadran Desa dengan 'Tradisi Tenongan'

Dalam menyambut bulan suci, masyarakat Jawa juga sangat besar antusiasmenya. Tradisi yang biasa dilakukan oleh warga Jawa menjelang bulan Ramadan adalah Nyadran.

Tradisi ini merupakan ziarah kubur yang dilakukan secara berbondong-bondong oleh warga yang hendak mengunjungi makam keluarga mereka. Acara ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Kenduri atau pembacaan ayat Al-Quran, zikir, tahlil, doa bersama, dan ditutup dengan makan bersama sambil menggelar tikar di pinggir jalan dan menyajikan makanan tradisional.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan Besik atau pembersihan makam, dan ditutup dengan ziarah kubur. Menarik, ya?

Baca Juga: 3 Kuliner Legendaris Terbaik dan Terenak di Batu Malang, Tempat Makan yang Tepat Dikunjungi Bareng Keluarga

6. Megibung - Bali

Mengenal Megibung, Tradisi Unik Menyambut Ramadhan di Karangasem Bali
Mengenal Megibung, Tradisi Unik Menyambut Ramadhan di Karangasem Bali Tangkapan layar Youtube/Gungde Yoga Bali

Masyarakat muslim di Pulau Dewata juga melakukan tradisi menyambut bulan Ramadan yang disebut Megibung. Tepatnya di Kabupaten Karangasem, Bali, masyarakat di sana biasa menggelar Megibung, atau acara memasak dan makan bersama dengan melingkar sambil duduk bersila.

Warga akan memasak makanan tradisional, baik nasi maupun lauk pauknya. Nasi akan diletakkan di wadah beralaskan daun pisang yang disebut “gibungan”, sementara lauk pauknya pun disajikan di atas daun pisang dan disebut “karangan”.

Sebenarnya masih banyak lagi tradisi yang dilakukan dalam menyambut bulan Ramadhan di tanah air. Seperti Semarang yang memiliki Dugderan yang berasal dari kata “Dug” dan “Der”, merujuk bunyi beduk dan dentuman meriam yang mendominasi perayaan ini. Dugderan biasanya digelar dua pekan sebelum bulan Ramadhan, dan sudah menjadi semacam pesta rakyat menyambut datangnya bulan suci.

Baca Juga: Fear of Missing Out atau FOMO, Apa itu? Buat Penderitanya Nggak Mau ‘Tertinggal’ Simak Penjelasan Ilmiahnya

Di Klaten dan Boyolali, masyarakat biasa melakukan upacara berendam atau mandi di sumur dan mata air yang dianggap keramat. Tradisi itu dikenal dengan nama Padusan yang memiliki makna agar jiwa dan raga seseorang yang akan melakukan ibadah puasa bersih lahir dan batin.

Masih banyak tradisi unik yang dimiliki daerah-daerah lain untuk menyambut bulan Ramadhan. Di Kota Malang, masyarakat memilih untuk menggelar festival perkusi untuk melesatarikan budaya patrol, yaitu musik untuk membangunkan warga buat makan sahur.

Demikian sejumlah tradisi menyambut ramadhan di sejumlah daerah di Indonesia.***

Editor: Shiddik Zaenudin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x