Doa Berbuka Puasa Huruf Arab dan Latin, Lengkap dengan Terjemahan dan Tafsirnya

- 23 Maret 2023, 18:01 WIB
Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan dan waktu paling tepat membacanya
Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan dan waktu paling tepat membacanya /Pexels @TimurWeber/

Namun sebagian ulama lainnya mengatakan, boleh mengamalkan hadits dhaif dalam perkara fadha’il al-a’mal, mau’idzah, kisah-kisah, dan targhib wa tarhib; namun dengan syarat bukan hadits yang lemah sekali, masih berada dalam lingkup kaidah umum dalam syariat; dan tidak meyakini bahwa itu benar-benar hadits Nabi, namun mengamalkannya untuk berjaga-jaga kalau saja itu dari Nabi. Ini merupakan pendapat Imam an-Nawawi, Ibnu Daqiq al-‘Id, ash-Shan’ani, Syeikh Ibnu Baz, dan lainnya.

Dan doa merupakan perkara yang termasuk dalam fadha’il al-a’mal, sehingga pengamalan doa yang berasal dari hadits dhaif diperbolehkan menurut pendapat kedua. Sehingga berdoa pada waktu berbuka puasa dengan versi yang pertama diperbolehkan -menurut pendapat ini-, karena doa tersebut tidak mengandung sesuatu yang menyelisihi syariat, terlebih lagi pengamalan doa ini masih dalam cakupan hadits shahih yang menjelaskan keutamaan berdoa ketika berbuka puasa:

ثَلاَثٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ، الإِمَامُ العَادِلُ، وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Tiga golongan yang doa mereka tidak akan ditolak; doa pemimpin yang adil, doa orang yang berpuasa ketika berbuka, dan doa orang yang terzalimi.” (HR. at-Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban no. 7387).

Waktu Membaca Doa Berbuka Puasa

Lafazh dari dua versi doa ini menunjukkan bahwa keduanya dibaca setelah seseorang berbuka puasa. Sebagaimana yang disebutkan oleh Syeikh Ibnu ‘Utsaimin -rahimahullah- dalam fatwanya ketika beliau ditanya tentang waktu berdoa yang mustajab bagi orang yang berpuasa; sebelum, sesudah, atau saat berbuka? Dan adakah doa dari Nabi atau yang anda sarankan untuk diucapkan pada waktu tersebut?

Beliau menjawab: Waktu berdoa adalah sebelum berbuka di sore hari, karena pada saat itu orang yang berpuasa dalam keadaan tunduk dan khusyu’ di hadapan Allah serta dalam keadaan menjalankan ibadah puasa, dan ini semua merupakan bagian dari sebab-sebab dikabulkannya doa. Adapun setelah berbuka, maka orang yang berpuasa telah tenang, senang, dan bisa jadi telah lalai. Akan tetapi terdapat suatu doa yang diriwayatkan dari Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam-, yang jika doa ini benar dari Rasulullah, maka doa ini dibaca setelah berbuka, yaitu:

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

“Telah hilang rasa dahaga, dan urat-urat telah basah, serta pahala telah ditetapkan jika Allah menghendaki.” (Diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan dihasankan oleh al-Albani dalam kitab Shahih Sunan Abu Daud no. 2066). Doa ini tidak lain dibaca setelah berbuka.

Dan terdapat pula doa yang diriwayatkan dari sebagian sahabat, yaitu:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Halaman:

Editor: Shiddik Zaenudin

Sumber: tafsir web


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x