GALAMEDIANEWS - Bulan Ramadhan merupakan kesempatan bagi sejumlah pedagang untuk meningkatkan omzet penjualannya. Pasalnya, pada bulan ini tingkat konsumsi masyarakat cenderung mengalami peningkatan untuk sejumlah produk.
Terlebih, pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia hingga saat ini identik dengan berbagai tradisi yang dipertahankan seperti berbuka puasa bersama dan mengirim bingkisan Lebaran.
Perusahaan teknologi finansial Xendit pun menilai tradisi itu menawarkan peluang bagi pelaku bisnis untuk meningkatkan omzet penjualan.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Madura United vs Arema FC di Liga 1, Tinggak Klik di Sini
"Dari data, kami melihat adanya tren kenaikan jumlah transaksi di sektor konsumtif pada setiap bulan Ramadhan menuju Idul Fitri. Sebagai referensi, pada tahun 2022 terjadi kenaikan jumlah transaksi lebih dari 150 persen, seiring dengan peningkatan total nominal transaksi di atas 50 persen," kata COO dan salah seorang pendiri Xendit Tessa Wijaya dalam keterangannya seperti dikutip Galamedianews dari Antara, Jumat 7 April 2023.
Terkait hal itu, Xendit pun berkesempatan membagikan lima kiat supaya pelaku bisnis bisa meningkatkan omzet penjualan dengan memanfaatkan kebiasaan-kebiasaan selama bulan Ramadhan di Indonesia.
1. Promosi saat jam sahur dan buka puasa
Jam sahur, menunggu berbuka puasa atau ngabuburit dan berbuka puasa dapat mempengaruhi perilaku masyarakat menggunakan internet. Survei yang diadakan JakPat memperlihatkan penggunaan internet akan meningkat saat sahur (93 persen) dan buka puasa (84 persen) karena orang mengakses ponsel sambil makan.
Penggunaan internet cenderung turun beberapa jam sebelum buka puasa (63 persen) dan malam hari (52 persen), bertepatan dengan ibadah shalat tarawih. Pergeseran waktu prime time itu bisa dimanfaatkan pelaku usaha untuk menggencarkan promosi dan berinteraksi dengan konsumen.
2. Buat paket bingkisan
Survei JakPat pun menunjukkan ada 46 persen responden yang berencana meningkatkan alokasi anggaran untuk mengirim bingkisan Lebaran. Untuk merespons tren itu, pelaku usaha bisa membuat paket bingkisan Lebaran berisi produk-produk yang dikemas dengan apik.
Pelaku usaha bisa berkolaborasi dengan merek lain untuk bingkisan Lebaran. Promosi khusus Ramadhan seperti diskon, gratis ongkos kirim atau kustomisasi produk juga akan menarik bagi konsumen.
3. Promosi untuk bukber
Kebiasaan buka puasa bersama atau bukber hanya terjadi di masa Ramadhan. Delapan dari 10 orang Indonesia, menurut JakPat, tertarik untuk mengadakan bukber dengan keluarga atau teman.
Pelaku bisnis bisa memberikan promosi seperti diskon bukber ketika konsumen berbelanja dalam nominal tertentu.
Baca Juga: One Piece Episode 1057: Tanggal dan Waktu Rilis, Hitung Mundur, dan Apa yang Diharapkan
4. THR
Pekerja biasanya mendapat Tunjangan Hari Raya (THR) beberapa pekan sebelum Idul Fitri. THR itu biasanya digunakan untuk membeli kebutuhan rumah tangga atau mudik. Pakaian (88 persen) adalah barang yang paling diminati usai pekerja mendapatkan THR, diikuti dengan peralatan ibadah (66 persen) dan sepatu (60 persen).
Tren belanja yang meningkat setelah THR cair bisa dimanfaatkan pelaku bisnis untuk menawarkan produk bertema Lebaran, termasuk berkolaborasi dengan merek yang memiliki nuansa Ramadhan.
5. Konten terkait mudik
Saat musim mudik Lebaran, sektor pariwisata akan mendapatkan permintaan yang besar untuk transportasi dan akomodasi.
Pelaku bisnis bisa memanfaatkan momen itu untuk membuat konten yang berkaitan dengan mudik atau membagikan hadiah yang berkaitan dengan mudik, seperti kupon untuk membeli tiket transportasi atau memesan akomodasi.***