GALAMEDIANEWS - Bukan lagi rahasia umum dan hampir mayoritas masyarakat Indonesia menyukai dan tahu tentang satu makanan ini. Seringkali kita jumpai pada saat Hari Raya Idul Fitri ataupun Hari Raya Idul Adha, tetapi bisa juga dengan mudah kita dapatkan di Rumah Makan Padang yang tersebar luas di Nusantara ini. Selain terdapat beragama suku dan budaya, Indonesia juga kaya akan makanan yang khas pada setiap daerahnya.
Sejarah dan Filosofi Rendang
Berdasarkan yang diulas dari Javara, Rendang adalah hidangan khas Minangkabau nomor satu yang tersebar di seluruh wilayah. Rendang mendapatkan popularitasnya secara global ketika pada tahun 2011 CNN Travel Reader’s Choice menobatkan Rendang sebagai Makanan Terbaik Dunia #1. Seorang British Chef dan TV personality juga pernah menampilkan Rendang sebagai sorotan budaya makanan Minangkabau dalam program Uncharted NatGeo.
Bagi masyarakat Minangkabau, Rendang bukan hanya sekedar sajian kuliner. Akan tetapi sekaligus mewakili kearifan tradisional yang menekankan pentingnya kepemimpinan yang baik, spiritualisme, pengetahuan, dan persatuan untuk membimbing mereka dalam kehidupan yang harmonis.
Secara harfiah dalam bahasa Minangkabau, Rendang berarti “Marandang” atau dimasak perlahan untuk mengurangi kelembaban sehingga terciptalah rebusan caramel kering. Rendang berfungsi sebagai ungkapan rasa syukur dan hormat.
Ini adalah hidangan yang harus dimiliki dalam perayaan apapun. Rendang juga memainkan fungsi gastrodiplomasi, dimana melayani tamu dengan Rendang memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para tamu. Karena metode memasaknya yang lambat dikombinasikan rebusan caramel kering, Rendang secara alami memiliki umur simpan hingga 2 bukan, yang menjadikannya sempurna untuk diberikan sebagai hadiah.
Rendang daging sapi adalah yang paling populer, orang Minangkabau memiliki ratusan varietas Rendang yang dibedakan berdasarkan jenis bahan utama, pemilihan bumbu, cara memasak, tekstur, dan profil ukuran. Dari bahan utama hewani hingga yang vegan, semuanya ada. Setiap daerah di Minangkabau memiliki khas rendangnya masing-masing, dengan memanfaatkan ratusan varietas Rendang Katuju telah menciptakan “Rendang Wheel of Flavours” untuk memungkinkan penyesuaian rasa sesuai selera pelanggan global.
Baca Juga: 6 SMA Terbaik di Kabupaten Semarang Berdasarkan Nilai UTBK, Bisa Jadi Referensi PPDB 2023
Dalam dialek Minang setempat, Katuju berarti ekspresi 5 panca indera dalam menghargai sesuatu yang kita sukai. Katuju mewakili indera pengecap, penglihatan, suara, penciuman, dan tekstur secara keseluruhan.
Jika kamu tertarik untuk belajar membuatnya, kamu bisa menanyakan dan meminta untuk diajarkan memasak Rendang dengan resep keluarga ke orang yang ahli memasak di keluarga atau juga kamu bisa temukan sendiri resep dari internet yang sudah cukup banyak dan mudah untuk kamu dapatkan. Ada rekomendasi resep rendang yang bisa kamu coba.
Resep Rendang ala William Wongso
Resep rendang ala William Wongso ini tercantum dalam buku Cita Rasa Indonesia.
Bahan:
500 gr daging sapi, potong dadu 5x5 cm
1 lbr daun kunyit (bisa diganti 2 lembar daun salam)
15 hr asam jawa
750 ml santan kental 24 persen lemak
2 batang serai
4 lbr daun jeruk purut
Bumbu:
120 gr bawang merah, cincang kasar
20 gr bawang putih, cincang kasar
125 gr cabai merah besar, buang biji, cincang kasar
10 gr jahe, cincang kasar
30 gr lengkuas, cincang kasar
20 gr kemiri, haluskan
Cara Memasak:
1. Haluskan semua bumbu. Tambahkan daun jeruk purut, serai, dan asam
2. Tambahkan santan kental. Tumis hingga minyak kelapa keluar dan warna berubah kecoklatan
3. Masukkan daging sapi, aduk rata
4. Nyalakan oven 120 derajat. Masukkan semua bahan ke panci tanpa tutup, masukkan ke dalam oven.
5. Masak pelan selama 1,5-2 jam sampai daging empuk.
6. Pindahkan semua ke wajan. Masak perlahan di atas api sedang sambil diaduk sampai daging berubah warna menjadi coklat tua dan empuk.
Tips Memasak rendang William Wongso
Baca Juga: PDIP Hormati Keputusan MK, Meski Keinginannya Tetap Proporsional Tertutup
William Wongso juga memberikan beberapa tips istimewa agar rendang terasa lezat dan juga memuaskan:
1. Pilihlah daging yang pas, yaitu daging yang tidak terlalu memiliki otot agar tekstur daging lembut saat dimasak.
2. Sengkel atau bagian betis sapi adalah bagian daging terbaik untuk rendang, karena memiliki kandungan kolagen yang membuat daging bagian ini lebih empuk.
3. Jika memilih jenis daging lulur dalam, tidak perlu terlalu lama saat memasaknya, karena tekstur daging lulur dalam lebih empuk daripada sengkel.
4. Semua jenis daging dapat dimasak menjadi rendang. Hanya tinggal menyesuaikan dengan durasi memasak.
5. Bumbu-bumbu yang digunakan harus sesuai dengan pakem yang ada seperti: asam jawa, santan kental, daun kunyit, serai dan lainnya.
6. Untuk santan, sebaiknya menggunakan perasan santan kental dari kelapa yang tua tanpa menambahkan air, agar rasanya gurih.
7. Jika memasak rendang dengan daging sengkel, dibutuhkan proses karamelisasi daging sekitar 9 jam, agar bumbu meresap.
8. Jika memilih menggunakan daging dengan standar supermarket, daging hanya perlu dimasak 4 jam saja sampai proses karamelisasi selesai.
9. Untuk memastikan daging sudah terkaramelisasi dengan baik, pastikan bumbu yang dimasak berubah warna menjadi kehitaman.
10. Bisa juga mencoba memasak rendang dengan kayu bakar, jika ingin menambahkan cita rasa asli dari rendang.
Baca Juga: Waspada! Nyamuk Penyebab DBD Bisa Ganas saat Musim Panas
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, akan dibutuhkan waktu sekitar 7-8 jam untuk memasak rendang. Namun, setelah rendang siap disajikan rasa lezat dan aroma yang benar-benar menggugah selera makan akan terbayar dengan semua waktu yang digunakan untuk memasaknya. Akan lebih nikmat jika menyantapnya dengan nasi putih pulen hanyang. Selamat mencoba!***