Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Baca Juga: Harapan Wales untuk Euro 2024 Kartu Merah Morell Titik Balik Kelahan Atas Turki
Dilansir dari jurnal Analisis Struktur Batin Puisi, Hujan Bulan Juni (2020) oleh Astriani Indah Pratiwi dan rekan-rekan, untuk memahami puisi perlu dilakukan kajian yang mendalam.
Puisi Hujan Bulan Juni menggunakan berbagai bahasa ungkapan dan kiasan sehingga menghasilkan makna yang mendalam bagi pembaca.
Hasil analisis puisi ini mengandung tema cinta dan pendekatannya untuk memiliki perasaan atau suasana yang mengharukan karena ketulusan cintanya dan memiliki nada yang cenderung rendah dan emosi tenang serta memiliki amanah untuk menjadikan manusia yang memiliki karakter tabah, arif dan cerdas.
Selain dalam bentuk kumpulan puisi, Hujan Bulan Juni juga ditulis menjadi sebuah novel.
Novel yang dibuat dengan judul yang sama, mengisahkan konflik sederhana dari hubungan percintaan antara Sarwono dan Pingkan, yang saling mencintai namun terkendala perbedaan agama dan suku bangsa keduanya.
Baca Juga: 4 SMA Terbaik di Kota Pontianak Berdasarkan Nilai UTBK, Bisa Jadi Referensi PPDB 2023
Baca Juga: 3 SMA/SMK Terbaik di Kabupaten Banjarnegara Berdasarkan Nilai UTBK, Bisa Jadi Referensi PPDB 2023