Para peserta datang dari semua elemen masyarakat seperti Para tokoh agama, komunitas penggiat budaya, hingga pejabat dari Kepolisian yaitu Irjen. Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si dan Mayor Jenderal TNI Rido Hermawan, M.Sc dari Corp TNI Ad.
Selain itu turut hadir juga partisipasi dari adat dan kebudayaan lain, yakni Bali, Dayak, Baduy, Minahasa, dll, lengkap memakai pakaian adat khas daerahnya masing-masing.
Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB diawali dengan menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya bersama-sama, dan ditutup dengan melarung sesajian ke kawah gunung pada pukul 14.00 WIB.
Upacara tahun ini adalah yang ke 15 kalinya, dan tema yang diusung pada tahun 2023 tersebut adalah Jampe Buhun Laku Kamanusaan yang bermakna pesan-pesan dari leluhur yang sebenarnya mengajarkan tentang cinta kasih (kamanusaan).
hal itu dapat tersampaikan dalam ragam produk budaya baik sastra seni dan tata cara, dan juga dapat ditanamkan pada objek-objek yang sering di gunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda.
Salah seorang peserta upacara bernama Teguh dari Jakarta, perwakilan dari komunitas Ashram Wahana Damai, Telah 14 kali menghadiri upacara adat di kawasan Tangkuban Perahu tersebut.
Menurut Teguh, orang Sunda itu artinya suci dan besar, dulunya memiliki kerajaan besar yang mempunyai peradaban dan kebudayaan tinggi. Akan tetapi pada saat ibu orang-orang melupakan dengan kebesaraanya itu sendiri.
"Apa nilai-nilai orang Sunda itu, yaitu 'Asih, Asah, Asuh'. Siliwangi yaitu saling memberikan wewangian, artinya apa ? Kita hidup itu harus memberikan kebajikan dengan tuhan, sesama manusia, dan lingkungan hidup". Kata Teguh saat ditemui di Area Gunung Tangkuban Parahu pada Minggu, 25 Juni 2023.
Baca Juga: LINK NONTON LIVE STREAMING Persija vs Ratchaburi, Malam ini Pukul 19.30 WIB
Pada Intinya, tugas manusia adalah Ngertakeun Bumi Lamba, yang artinya kita harus menyejahterakan tempat tinggal manusia yang luas, menjadi baik tersahadap sesama manusia tanpa memandang ras, agama dan suku, serta binatang dan tumbuhan.
"Ini acara yang positif dan bagus, kita datang kesini kan satu, membawa kasih sayang, membawa persahabatan, kalau ibaratnya kamu sering kumpul sama orang shaleh, kamu akan ketularan shaleh, kalau kamu kumpul dengan penjual minyak wangi, kamu akan wangi, demikian juga kepada orang yang punya dedikasi terhadap lingkungan" Kata Teguh.
Semua agama dan suku bangsa, berkumpul jadi satu dan memohon kepada tuhan pasti itu menghasilkan vibrasi yang baik. Ujar Teguh.***